Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Puluhan Warga Keracunan Makanan Hajatan di Nganjuk, 1 Orang Meninggal, Ternyata Acara Tak Berizin

Kompas.com - 28/10/2021, 05:15 WIB
Usman Hadi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Kapolres Nganjuk AKBP Jimmy Tana akhirnya memberikan penjelasan atas kasus keracunan makanan yang dialami puluhan warga usai menghadiri hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono.

Jimmy mengatakan, insiden itu terjadi di kediaman pria berinisial SM, warga Desa Banaran, Kertosono, Minggu (24/10/2021). Saat itu, SM sedang menggelar hajatan pernikahan anaknya.

“Yang mana (hajatan) dihadiri oleh teman komunitas dan tetangga terdekat,” jelas Jimmy dalam konferensi pers di Mapolres Nganjuk, Rabu (27/10/2021) malam.

Hajatan tersebut, lanjut Jimmy, berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama pukul 11.00-13.00 WIB dan sesi kedua pukul 17.00-21.00 WIB.

Pada keesokan harinya, sebagian tamu undangan mulai merasakan mual, pusing, dan muntah.

“Tamu undangan tersebut merasakan mual, kemudian pusing, dan muntah-muntah, termasuk istri dan anak dari saudara SM yang menyelenggarakan kegiatan hajatan pernikahan tersebut,” papar Jimmy.

Sebagian warga yang menghadiri hajatan itu memutuskan berobat ke klinik hingga rumah sakit. Bahkan, beberapa di antara mereka harus menjalani rawat inap di RS dan klinik.

“Ada yang melaksanakan rawat inap di Rumah Sakit (RSUD) Kertosono, di Klinik PG Lestari Kecamatan Patianrowo, dan Klinik Nafira Kecamatan Kertosono,” ungkap Jimmy.

Baca juga: Satu Korban Meninggal Diduga Keracunan Makanan di Nganjuk Mengidap Penyakit Jantung

Menurut Jimmy, sekitar 51 warga diduga menjadi korban keracunan makanan hajatan di kediaman SM. Data ini berbeda dengan keterangan Dinas Kesehatan Nganjuk yang menyebut terdapat 60 warga.

“Jumlah total korban sampai dengan saat ini sebanyak 51 orang. Di antaranya dirawat itu sebanyak 20 orang, 16 orang di Rumah Sakit Umum (RSUD) Kertosono, kemudian empat orang dirawat di Klinik PG Lestari,” sebutnya.

“Kemudian dapat kami sampaikan dari 51 orang ini, satu di antaranya meninggal dunia. Kemudian yang rawat jalan itu sebanyak 27 orang di rumah masing-masing, dan yang sembuh sebanyak tiga orang,” sambung Jimmy.

Sejumlah pasien diduga keracunan makanan dirawat di salah satu ruangan di RSUD Kertosono, Rabu (27/10/2021). Salah satu pasien tersebut ialah DS, perempuan pemilik hajatan nikah.KOMPAS.COM/USMAN HADI Sejumlah pasien diduga keracunan makanan dirawat di salah satu ruangan di RSUD Kertosono, Rabu (27/10/2021). Salah satu pasien tersebut ialah DS, perempuan pemilik hajatan nikah.

Periksa 4 Saksi

Sejauh ini, polisi telah meminta keterangan dari empat saksi terkait kasus itu. Mereka adalah penyelenggara hajatan, kerabat, tetangga, dan seorang perangkat desa setempat.

“Empat orang saksi ini yaitu saudara SM yang punya hajatan, kemudian saudara FY keponakan dari yang punya hajatan, kemudian saudara EJ tetangga dari yang punya hajatan, dan saudara W yang merupakan perangkat desa,” ujar Jimmy.

Jimmy memastikan, polisi akan meminta keterangan dari saksi lainnya.

“Direncanakan besok tanggal 28 Oktober akan ada lagi lima orang saksi yang nanti akan kami ambil keterangan,” jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com