NGANJUK, KOMPAS.com – Sebanyak 14 dari 60 warga yang diduga keracunan makanan acara hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, masih dirawat di RSUD Kertosono.
Salah satunya ialah Puji Santoso (45), yang dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk itu sejak Selasa (26/10/2021).
Puji menceritakan, awalnya ia menghadiri hajatan tetangga pada Minggu (24/10/2021) malam. Di hajatan itu, ia menyantap galatin, cap cay, nasi goreng, dan ayam kecap. Awalnya Puji tak merasakan gejala apa pun.
Keesokan harinya, Puji merasa ada yang aneh. Perutnya tiba-tiba sakit. Ia pun diare.
“Di sini itu (perut) kayak begah banget, keras tapi sakit. Terus habis itu kita kan pasti otomatis buang air, Tulang sendi linu, badan loyo,” kata Puji kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Diduga Keracunan Makanan, Penyelenggara Hajatan di Nganjuk Turut Dirawat di RSUD Kertosono
Kondisi serupa juga dialami Susanti (45). Ia menghadiri hajatan tetangganya pada Minggu (24/10/2021). Di hajatan, Susanti hanya menyantap galatin.
Sama seperti Puji, awalnya Susanti tak merasakan gejala. Ia mulai merasa mual keesokan harinya.
Susanti pun memeriksa kesehatannya ke dokter.
“Mulai terasa jam 09.00 WIB, Senin pagi, sorenya jam 17.00 WIB saya ke dokter dulu. Selasa-nya baru ke sini (RSUD Kertosono),” ungkap Susanti.
“Sekarang sudah agak mendingan. Masih ada rasa mual sedikit, tapi sudah enggak diare, sudah enggak pusing,” lanjut dia.