Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Fenomena YouTuber Mengubah Pandangan terhadap Pekerjaan Real?

Kompas.com - 27/10/2021, 18:00 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Bisa jadi aturan akan diperketat, salah satunya dengan penerapancopy right.

Belum lagi besarnya keinginan masyarakat mendapatkan penghasilan dari YouTube membuat beberapa konten kreator melakukan apapun demi konten.

Dendi melihat kebijakan yang ketat ini membuat YouTube pelan-pelan bisa slowdown.

Apa pun demi konten

Sebenarnya, sambung Dandi, melakukan apa pun demi konten merupakan hal yang sudah terjadi sejak lama.

Dulu, dunia mengenal surat kabar. Agar bisa mendapat ketenaran, selalu ada orang-orang yang melakukan hal yang tidak seharusnya.

Hingga akhirnya berita menjadi tidak akurat. Begitu pun di zaman radio, sempat ramai hoaks penyerangan dari Mars dengan membuat suara seperti asli.

“TV sama saja. Intinya, apa pun medianya, dalam teori media dikenal Desire To Be Known, selama manusia memiliki keinginan itu (terkenal), apa pun bentuk medianya pasti akan terjadi,” ucap dia.

Untuk itu dibutuhkan penguatan literasi dari penonton maupun YouTuber.

Contohnya salah satu artis yang dikenal sebagai pengoleksi binatang eksotis.

Namun, sekarang artis itu mulai mengampanyekan bahwa bukan hal yang baik untuk mengoleksi binatang eksotis seperti yang pernah dia lakukan karena berdampak pada lingkungan.

Apakah YouTube mengubah pandangan tentang pekerjaan real?

Dandi mengatakan, fenomena YouTuber tidak akan mengubah pandangan orang untuk mencari pekerjaan mainstream,

Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orang yang tetap mencari pekerjaan real.

“Contohnya, pembukaan PNS selalu ngantre dan yang gagal (jadi PNS) juga banyak,” ujar Dandi.

Tak bergantung dari YouTube

Dandi menyarankan agar para YouTuber tidak terlalu menggantungkan hidup pada platform YouTube. 

 

Dia mencontohkan seorang anggota polisi yang melepaskan seragamnya usai terkenal karena konten YouTube yang viral. Anggota polisi ini bahkan sempat bolak-balik masuk televisi.

Namun, kini nama polisi itu tak lagi terdengar. Begitu pun konten YouTubenya yang tak ramai ditonton dibandingkan konten saat dia pertama kali dikenal publik.

“Risikonya tinggi untuk menggantungkan hidup (dari YouTube),” tutur Dandi yang juga menjabat Kepala Kantor Komunikasi Unpad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com