Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Klaster Sekolah, Bakal Ada Tes Covid-19 Acak untuk Siswa dan Guru di DIY

Kompas.com - 27/10/2021, 15:46 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY melakukan pemeriksaan Covid-19 secara acak kepada seluruh sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Pemeriksaan acak itu dilakukan setelah ditemukan kasus Covid-19 di salah satu SMK.

"Itu akan dilakukan baik oleh teman-teman di dinas kesehatan kabupaten kota maupun di provinsi yang di SMA/SMK," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Didik Wardaya, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Ada Kasus Covid-19 di Sekolah Bantul, Sultan HB X: PTM Tetap Lanjut

Didik menyampaikan beberapa sekolah saat ini sedang malakukan pemeriksaan acak kepada murid maupun guru.

Pemeriksaan itu akan menyasar sebanyak 10 persen dari jumlah total sekolah yang menjelankan PTM terbatas.

Sebagai informasi jumlah sekolah di DIY tingkat SMA/SMK yang sudah menggelar ptm terbatas sebanyak 327 sekolah.

"Kira-kira 32 lebih, nantinya test acak dilakukan dengan bergiliran," kata dia.

"Di setiap sekolah kan tidak semua siswa, pengambilan sampel 10 persen dari jumlah siswa," tambahnya.

Baca juga: 5 Siswa dan Seorang Guru Positif Covid-19, PTM SMK di Bantul Dihentikan Sementara

Dia mengimbau kepada seluruh siswa maupun guru untuk terus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Selain itu tim gugus tugas di tingkat satuan pendidikan diminta terus mengingatkan siswa.

"Satgas Covid-19 kami minta memberikan pembekalan kepada siswa agen perubahan. Siswa agen perubahan setiap kelas ada dan tugasnya mengingatkan teman-temannya terkait protokol kesehatan," jelas dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Joko B Purnomo mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tetap akan melakukan testing dan tracing.

Walaupun, kewenangan sekolah di tingkat SMA/SMK berada di provinsi.

"Kita tetap melakukan testing dan tracing berkaitan dengan lingkungan sekolah. Siswa yang bertempat tinggal di Bantul, orangtua dan kontak erat," jelas Joko.

Baca juga: 12 Kecamatan di Sintang Terendam Banjir, PTM Terbatas Dihentikan

Jika nantinya ditemukan kontak erat yang enggan dilakukan tes, Pemkab Bantul mengedepankan edukasi kepada warga dan memberikan pemahaman bahwa testing dan tracing bertujuan untuk mencegah terjadinya klaster Covid-19.

Selain itu juga memaksimalkan RT dan RW dan juga jaga warga.

"Tidak hanya diawasi harus tracing dan pertegas tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan klaster," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com