NGANJUK, KOMPAS.com – Jumlah warga yang diduga menjadi korban keracunan makanan acara hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terus bertambah.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Nganjuk, total ada 60 orang yang menjadi korban.
Saat ini masih ada belasan korban yang dirawat intensif di RSUD Kertosono.
Baca juga: Korban Diduga Keracunan Makanan di Nganjuk Jadi 45 Orang, Sampel Makanan Dibawa ke Lab Surabaya
“Yang kemarin dilaporkan dari Puskesmas ada 60-an (korban), ada yang rawat jalan, ada yang rawat di sini (RSUD Kertosono),” jelas petugas Dinkes Nganjuk, Fitri, saat ditemui di RSUD Kertosono, Rabu (27/10/2021).
Fitri dan koleganya sudah dua hari ini mendata korban yang dirawat di RSUD Kertosono.
Mereka juga telah mengambil sampel makanan dan feses untuk selanjutnya diteliti di laboratorium.
Di antara sampel makanan yang diteliti, kata Fitri, ada ayam kecap, bakso, dan kerupuk.
Sampel tersebut telah dibawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, Selasa (26/10/2021).
“(Hasilnya) belum, kan baru kemarin sore diantar,” sebut Fitri.
Sementara itu, Mamluatul Karimah selaku dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) yang menangani pasien keracunan massal menyebutkan, hingga saat ini masih ada 14 orang yang dirawat di RSUD Kertosono.
“Total dari dewasa 12, kemudian dua dari anak-anak. Jadi ada 14 (pasien) yang masih ada di sini (RSUD Kertosono),” papar Mamluatul.
Adapun ke-12 pasien dewasa, lanjut dia, mayoritas kondisinya membaik.
Baca juga: 45 Orang Muntah, 1 Meninggal Diduga Keracunan, Dinkes Nganjuk: Sebelumnya Hadiri Hajatan Mantu
Namun pihaknya masih perlu melakukan evaluasi lebih lanjut sebelum memperbolehkan belasan pasien tersebut pulang.
“Semuanya sudah membaik, tapi masih ada yang perlu evaluasi lebih lenjut. Karena memang dadanya beberapa sesak,” tuturnya.
“Gejala (pasien) semua datang hampir sama, yaitu mual, muntah, kemudian pasiennya disertai mencret sampai beberapa yang dehidrasi,” sambung dia.
Melihat gejala yang ada, Mamluatul menduga para pasiennya tersebut mengalami keracunan makanan.
“Nanti penyebabnya apa mungkin bisa disampaikan oleh pihak Dinkes, karena masih diteliti di sana (BBLK Surabaya),” sebutnya.
Baca juga: Warga Nganjuk Protes Bau Busuk dari Pabrik Pupuk, Pemdes Upayakan Mediasi
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga harus dilarikan ke RSUD Kertosono karena diduga keracunan makanan usai menghadiri hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Nganjuk pada Minggu (24/10/2021) malam.
Setelahnya, korban silih berganti berdatangan ke RSUD Kertosono.
Bahkan, salah satu korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Kertosono pada Selasa (26/10/2021) pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.