Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Diduga Keracunan Makanan Hajatan di Nganjuk Capai 60 Orang, 14 Orang Masih Dirawat

Kompas.com - 27/10/2021, 14:58 WIB
Usman Hadi ,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Jumlah warga yang diduga menjadi korban keracunan makanan acara hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terus bertambah.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Nganjuk, total ada 60 orang yang menjadi korban.

Saat ini masih ada belasan korban yang dirawat intensif di RSUD Kertosono.

Baca juga: Korban Diduga Keracunan Makanan di Nganjuk Jadi 45 Orang, Sampel Makanan Dibawa ke Lab Surabaya

“Yang kemarin dilaporkan dari Puskesmas ada 60-an (korban), ada yang rawat jalan, ada yang rawat di sini (RSUD Kertosono),” jelas petugas Dinkes Nganjuk, Fitri, saat ditemui di RSUD Kertosono, Rabu (27/10/2021).

Fitri dan koleganya sudah dua hari ini mendata korban yang dirawat di RSUD Kertosono.

Mereka juga telah mengambil sampel makanan dan feses untuk selanjutnya diteliti di laboratorium.

Di antara sampel makanan yang diteliti, kata Fitri, ada ayam kecap, bakso, dan kerupuk.

Sampel tersebut telah dibawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, Selasa (26/10/2021).

“(Hasilnya) belum, kan baru kemarin sore diantar,” sebut Fitri.

Sementara itu, Mamluatul Karimah selaku dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) yang menangani pasien keracunan massal menyebutkan, hingga saat ini masih ada 14 orang yang dirawat di RSUD Kertosono.

“Total dari dewasa 12, kemudian dua dari anak-anak. Jadi ada 14 (pasien) yang masih ada di sini (RSUD Kertosono),” papar Mamluatul.

Adapun ke-12 pasien dewasa, lanjut dia, mayoritas kondisinya membaik.

Baca juga: 45 Orang Muntah, 1 Meninggal Diduga Keracunan, Dinkes Nganjuk: Sebelumnya Hadiri Hajatan Mantu

 

Namun pihaknya masih perlu melakukan evaluasi lebih lanjut sebelum memperbolehkan belasan pasien tersebut pulang.

“Semuanya sudah membaik, tapi masih ada yang perlu evaluasi lebih lenjut. Karena memang dadanya beberapa sesak,” tuturnya.

“Gejala (pasien) semua datang hampir sama, yaitu mual, muntah, kemudian pasiennya disertai mencret sampai beberapa yang dehidrasi,” sambung dia.

Melihat gejala yang ada, Mamluatul menduga para pasiennya tersebut mengalami keracunan makanan. 

“Nanti penyebabnya apa mungkin bisa disampaikan oleh pihak Dinkes, karena masih diteliti di sana (BBLK Surabaya),” sebutnya.

Baca juga: Warga Nganjuk Protes Bau Busuk dari Pabrik Pupuk, Pemdes Upayakan Mediasi

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga harus dilarikan ke RSUD Kertosono karena diduga keracunan makanan usai menghadiri hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Nganjuk pada Minggu (24/10/2021) malam.

Setelahnya, korban silih berganti berdatangan ke RSUD Kertosono.

Bahkan, salah satu korban dinyatakan meninggal dunia di RSUD Kertosono pada Selasa (26/10/2021) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com