Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Raibnya Uang Rp 427 Juta Milik Peternak, Polisi Periksa CCTV di 2 Titik

Kompas.com - 27/10/2021, 13:02 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Upaya polisi mengejar pelaku pencurian uang Rp 427 juta dari dalam mobil milik Suprapto, warga Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, belum menemui titik terang.

Pemeriksaan polisi kini bertumpu pada rekaman CCTV di sejumlah titik, termasuk di sekitar lokasi kejadian yaitu di depan Pasar Wlingi.

Hal itu lantaran tidak ada saksi yang mengetahui secara langsung ciri-ciri pelaku.

Baca juga: Teka-teki Hilangnya Uang Rp 475 Juta Milik Peternak, Ban Mobil Kempis, Korban Tak Lihat Pelaku

Kantongi 2 rekaman CCTV

Ilustrasi CCTV. PIXABAY/CCTVSMARTSYSTEMS Ilustrasi CCTV.

Kapolsek Wlingi AKP Mulyanto mengatakan, polisi telah mendapatkan setidaknya dua rekaman kamera CCTV yang terpasang di dua lokasi.

"Yang sudah didapat adalah rekaman CCTV di Bank BCA dan di depan Kantor Dishub yang ada di dekat TKP (tempat kejadian perkara)," kata Mulyanto kepada Kompas.com, Rabu (27/10/2021).

Mulyanto mengatakan, Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blitar saat ini sedang melakukan pengamatan pada rekaman dua kamera pengawas tersebut.

Mereka berharap menemukan petunjuk yang dapat mengarah pada pelaku.

Baca juga: Ada 8 Kasus Aktif Covid-19 di Kota Blitar, Tertinggi dalam 2 Pekan Terakhir

Korban tak segera melapor

Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengungkapkan, polisi tidak dapat bergerak cepat melakukan pengejaran pada pelaku lantaran korban tidak segera melaporkan kejadian itu ke polisi.

Kata Udiyono, korban Suprapto justru lebih dulu melaporkan kejadian itu kepada pihak-pihak lain baru kemudian melapor ke polisi.

"Seandainya langsung melapor ke polisi, mungkin kami bisa mengambil langkah-langkah pengejaran termasuk menutup sejumlah jalur untuk menghambat pelaku melarikan diri," kata Udiyono.

Menurut Udiyono, korban baru melapor ke Polsek Wlingi beberapa jam setelah kejadian.

Baca juga: Peternak di Blitar Kehilangan Tas Berisi Uang Rp 427 Juta Saat Ganti Ban Mobil yang Kempes

 

Ilustrasi rupiahSHUTTERSTOCK/KHOL HILMY Ilustrasi rupiah
Diberitakan sebelumnya, Suprapto (70), warga Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar kehilangan uang Rp 427 juta yang baru saja dia ambil dari sebuah bank di Kecamatan Wlingi pada Senin siang.

Uang yang dimasukkan ke sebuah tas ransel yang diletakkan di bawah jok mobil itu adalah uang hasil penjualan susu dari ratusan peternak sapi perah di kawasan Kecamatan Gandusari.

Suprapto mengambil uang tersebut bersama anaknya, Disan (43), yang bertugas mengemudi mobil.

Dalam perjalanan pulang sekitar 1 kilometer dari bank tersebut, ban mobil bagian belakang kempis.

Baca juga: Kalapas Blitar Sebut Pelemparan Sabu sebagai Upaya Bandar Narkoba Tembus Keamanan Lapas

Ketika keduanya sedang mengganti ban, terdengar suara pintu mobil menutup.

Suprapto lantas memeriksa bagian dalam mobilnya dan mendapati tas beserta uang di dalamnya sudah hilang.

Sayangnya, baik Suprapto maupun Disan mengaku sama sekali tidak melihat pelaku.

Polisi menduga kasus tersebut merupakan modus lama pencurian dengan cara melakukan pengempisan ban mobil.

Pada kasus tersebut, polisi menemukan paku jenis paku payung yang sudah direkayasa sedemikian rupa sehingga mampu membuat kempis ban mobil. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com