Poin kesembilan, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk membentuk posko kesehatan selama acara berlangsung.
Poin ke-10, tidak memperbolehkan Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk berjualan di sepanjang jalan Kembang Jepun selama kegiatan berlangsung untuk menghindari kerumunan.
"Pada poin ke 11, apabila terjadi kerumunan di lokasi, maka petugas akan membubarkan kegiatan," kata Irvan.
Baca juga: Sempat Rawat 21.841 Pasien Covid-19, Kini Hanya Tersisa Satu Pasien di Asrama Haji Surabaya
Sementara pada poin ke 12, petugas pengawas protokol kesehatan harus memperhatikan titik rawan yang berpotensi mengabaikan prinsip protokol kesehatan, seperti melepas masker, berkerumun, dan lain sebagainya.
"Poin ke 13, mengoptimalkan peran Satgas Mandiri Tanggap Covid-19 secara tegas dalam melaksanakan protokol kesehatan saat acara berlangsung hingga selesai. Poin ke 14 memastikan tiap orang memahami risiko Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ucap Irvan.
Irvan menyampaikan, ketentuan penerapan di poin ketiga sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.
"Seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan dan dampak yang ditimbulkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana kegiatan," kata Irvan.
Kasi Peningkatan Kualitas dan Penyuluhan Lingkungan Hidup DLH Kota Surabaya, Dyan Prasetyaningtyas menyampaikan, hasil rekomendasi yang diberikan Satgas Covid-19 menjadi dasar pelaksanaan CFD di lokasi.
Untuk itu, ia menyatakan akan berupaya maksimal agar protokol kesehatan betul-betul diterapkan dengan baik.
"Kita akan upayakan, kalau ngomong (prokes) benar-benar bisa dijaga, kami tidak bisa menjamin. Karena ini baru pertama kali. Yang pasti, kami selalu upayakan sebisa mungkin dan semampu kami," kata dia.
Ia menambahkan, pembukaan CFD Kembang Jepun akan dilakukan setiap akhir pekan dari awal November hingga Desember 2021.
Jalan Kembang Jepun dipilih karena lokasinya dinilai relatif minim keramaian.
Baca juga: Bos Besar Penyedia Debt Collector Pinjol di Surabaya Kabur ke Luar Negeri, Polisi: Dia WNI...
Sementara untuk Jalan Tunjungan dan Jalan Darmo, belum ada rencana untuk membuka kembali CFD di jalan tersebut.
Dua lokasi yang berada di tengah kota itu dinilai cukup rawan akan potensi keramaian dan bisa memunculkan kerumunan.
"Untuk tahun ini kita coba di Jalan Kembang Jepun dulu. Kami belum ada rencana untuk membuka CFD di Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan yang relatif ramai," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.