Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Izin Pelaksanaan CFD di Jalan Kembang Jepun Surabaya, Satgas Covid-19: Jika Ada Kerumunan, Bubarkan

Kompas.com - 26/10/2021, 21:04 WIB
Ghinan Salman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

Poin kesembilan, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk membentuk posko kesehatan selama acara berlangsung.

Poin ke-10, tidak memperbolehkan Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk berjualan di sepanjang jalan Kembang Jepun selama kegiatan berlangsung untuk menghindari kerumunan.

"Pada poin ke 11, apabila terjadi kerumunan di lokasi, maka petugas akan membubarkan kegiatan," kata Irvan.

Baca juga: Sempat Rawat 21.841 Pasien Covid-19, Kini Hanya Tersisa Satu Pasien di Asrama Haji Surabaya

Sementara pada poin ke 12, petugas pengawas protokol kesehatan harus memperhatikan titik rawan yang berpotensi mengabaikan prinsip protokol kesehatan, seperti melepas masker, berkerumun, dan lain sebagainya.

"Poin ke 13, mengoptimalkan peran Satgas Mandiri Tanggap Covid-19 secara tegas dalam melaksanakan protokol kesehatan saat acara berlangsung hingga selesai. Poin ke 14 memastikan tiap orang memahami risiko Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ucap Irvan.

Irvan menyampaikan, ketentuan penerapan di poin ketiga sewaktu-waktu dapat berubah mengikuti kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.

"Seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan dan dampak yang ditimbulkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana kegiatan," kata Irvan.

Baca juga: Lapak Pedagang Pasar Jambangan Surabaya Banyak yang Tutup, Armuji: Tindak Tegas kalau Tak Niat Jualan

Kasi Peningkatan Kualitas dan Penyuluhan Lingkungan Hidup DLH Kota Surabaya, Dyan Prasetyaningtyas menyampaikan, hasil rekomendasi yang diberikan Satgas Covid-19 menjadi dasar pelaksanaan CFD di lokasi.

Untuk itu, ia menyatakan akan berupaya maksimal agar protokol kesehatan betul-betul diterapkan dengan baik.

"Kita akan upayakan, kalau ngomong (prokes) benar-benar bisa dijaga, kami tidak bisa menjamin. Karena ini baru pertama kali. Yang pasti, kami selalu upayakan sebisa mungkin dan semampu kami," kata dia.

Ia menambahkan, pembukaan CFD Kembang Jepun akan dilakukan setiap akhir pekan dari awal November hingga Desember 2021.

Jalan Kembang Jepun dipilih karena lokasinya dinilai relatif minim keramaian.

Baca juga: Bos Besar Penyedia Debt Collector Pinjol di Surabaya Kabur ke Luar Negeri, Polisi: Dia WNI...

Sementara untuk Jalan Tunjungan dan Jalan Darmo, belum ada rencana untuk membuka kembali CFD di jalan tersebut.

Dua lokasi yang berada di tengah kota itu dinilai cukup rawan akan potensi keramaian dan bisa memunculkan kerumunan.

"Untuk tahun ini kita coba di Jalan Kembang Jepun dulu. Kami belum ada rencana untuk membuka CFD di Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan yang relatif ramai," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com