Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Sekolah Rusak karena Gempa, Siswa di Ambarawa Kembali Belajar Jarak Jauh

Kompas.com - 26/10/2021, 20:30 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Gempa swarm yang terjadi di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang mengakibatkan kerusakan ruang kelas di beberapa sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo mengatakan, kerusakan ruang kelas tersebut terjadi di SMPN 3 Ambarawa, SDN Kupang 01 serta SDN Lodoyong 03.

"Di SMPN 3 Ambarawa sebanyak 8 ruang kelas, sedangkan di SDN Kupang 01 dan SDN Lodoyong 03, masing- masing ada 3 ruangan kelas yang rusak akibat dampak gempa bumi," jelasnya, Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Mahasiswa Meninggal Saat Diklatsar Menwa, Rektorat UNS: Kami Marah Betul

Delapan ruang kelas yang rusak di SMPN 3 Ambarawa bahkan harus dikosongkan.

"Sementara tidak digunakan untuk kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah karena kondisinya mengkhawatirkan," kata Sukaton.

Ruang kelas yang rusak tersebut, 5 ruangan di antaranya berada di lantai tiga dan tiga ruang kelas lainnya yang rusak berada di lantai dua atau di tepat bawahnya.

“Kami tidak berani mengambil risiko karena kerusakan berupa retakan, terjadi pada tulangan penyangga atap serta lantai hingga terjadi retakan pada dinding,” ungkapnya.

Sementara selain ruang kelas, kerusakan juga terjadi di dinding bangunan mushala sekolah yang berada di lantai dua serta ruang perpustakaan sekolah yang berada di lantai satu.

Bangunan mushala dan perpustakaan sekolah ini berada pada satu lokal gedung yang sama, namun beda lantai.

Terkait kerusakan dampak gempa tektonik ini, delapan bangunan ruang kelas tersebut tidak digunakan meski PTM masih diikuti 50 persen siswa.

"Siswa kembali harus mengikuti pembelajaran jarak jauh terlebih dahulu, karena sampai dengan Selasa siang ini masih terjadi gempa susulan meski skalanya tidak sebesar gempa utama," jelas Sukaton.

Baca juga: Polisi Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Mahasiswa UNS yang Tewas Saat Diklatsar Menwa

Sedangkan untuk ruang kelas SD yang mengalami kerusakan, dilakukan penggabungan atau regrouping dengan sekolah lain yang lokasinya lebih dekat agar proses belajar tidak terhambat.  

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Ambarawa, Rochim mengatakan, meski frekuensinya sudah relatif menurun, gempa susulan hari ini masih terjadi.

"Untuk proses belajar selanjutnya, sekolah akan menyiapkan jadwal baru dengan menyesuaikan ketersediaan ruang kelas yang ada. Kepada semua guru juga diminta untuk tetap memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com