SUMEDANG, KOMPAS.com - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan telah mendengar tentang adanya dugaan pelecehan agama yang dilakukan oleh majelis zikir Merdeka Hakikat Keadilan yang sebelumnya bernama Yayasan Nailul Author 101.
Majelis zikir ini melakukan aktivitas keagamaannya di Dusun Sadarayna RT 03/01, Desa Bangbayang, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Dony menuturkan, unsur pemerintah kecamatan bersama pihak dari MUI sudah turun ke lapangan untuk memediasi permasalahan ini agar tidak terjadi konflik berkepanjangan di tengah masyarakat.
Baca juga: Bupati Kebumen Sebut Orang yang Tak Percaya Covid-19 Sesat: Banyak Nakes yang Gugur
"Saya sudah mendengarnya, unsur pemerintah kecamatan juga sudah melakukan mediasi melibatkan pihak MUI. Detailnya saya belum dapat info lanjutannya, nanti bisa ditanyakan ke Camat Situraja," ujar Dony kepada Kompas.com usai membuka Festival Kopi Sumedang di Pendopo IPP Sumedang, Selasa (26/10/2021) sore.
Dony menuturkan, terkait hal lain seperti adanya informasi bahwa di desa tersebut terdapat tambang emas, pihaknya belum mengetahui adanya informasi tersebut.
"Saya baru dengar informasi ini (adanya tambang emas), nanti saya pelajari, saya minta informasi detailnya dari pak camat dulu," tutur Dony.
Baca juga: Ditemukan Kondom dan Jimat Usai Kelompok Hakekok Mandi Telanjang Bersama, Ini Kata Polisi
Dugaan pelencengan akidah bikin warga resah
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, adanya majelis zikir di Deda Bangbayang ini membuat warga resah.
Keresahan warga diduga akibat adanya pelencengan akidah atau paham ajaran agama Islam oleh majelis zikir tersebut.
Pelencengan akidah tersebut antara lain adanya dugaan pengikut perempuan atau istri yang diminta untuk cerai dari suaminya jika tidak ikut bergabung untuk berzikir bersama di majelis tersebut.
Baca juga: Ritual di Balik Penentuan Hari Raya Idul Fitri oleh Anak Cucu Islam Kejawen