SURABAYA, KOMPAS.com - Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo, Surabaya telah merawat 21.841 pasien Covid-19 sejak beroperasi pada 16 Mei 2020.
Sementara saat ini jumlah pasien Covid-19 telah berkurang drastis seiring kasus yang melandai di Kota Pahlawan hingga tersisa satu pasien saja.
"Jumlah tamu keseluruhan di HAH itu sebesar 21.841 orang dan sekarang tinggal satu pasien saja," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto saat dikonfirmasi, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: CFD di Kembang Jepun Surabaya Akan Dibuka 7 November 2021, Ini Ketentuannya
Ia menjelaskan, sudah ada sebanyak 21.840 orang yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
Menurut Irvan, hal ini merupakan suatu kebanggaan karena 99 persen pasien bisa sembuh dan kembali ke rumah mereka masing-masing.
Hotel Asrama Haji hanya butuh selangkah lagi untuk menyembuhkan satu pasien agar bisa segera menuju zero pasien Covid-19.
"Sekarang tinggal satu pasien yang harus dirawat. Semoga segera sembuh dan hasilnya negatif Covid-19," ucap Irvan.
Pada awal pembukaan Asrama Haji sebagai tempat karantina pasien Covid-19, jumlah pasien Covid-19 pernah ratusan orang dalam beberapa pekan.
Baca juga: BPBD Kabupaten Malang Sebut Belum Ada Kerusakan akibat Gempa
Namun, berkat gotong royong seluruh elemen masyarakat, terutama penanganan para tenaga kesehatan, jumlah pasien Covid-19 terus berkurang hingga tersisa satu orang.
"Kita dulu pernah sampai 800-an tamu saat itu. Waktu awal pembukaan HAH periode Mei sampai Agustus 2020," ujar Irvan.
Ia mengungkapkan, kapasitas di HAH mencapai 397 kamar yang dapat digunakan untuk melayani pasien Covid-19.
Tersisa 394 kamar kosong dan hanya satu kamar yang terpakai untuk merawat satu orang pasien.
"Jumlah kamar terisi satu orang dan jumlah kamar kosong ada 394 kamar," ujar Irvan.
Saat ini, hanya ada dua gedung di Hotel Asrama Haji yang disiapkan untuk melayani dan merawat pasien Covid-19.
Baca juga: Gibran Siapkan Tempat Isolasi Terpusat untuk Pasien Covid-19 Anak di Solo
Kedua gedung itu adalah Gedung Zam-zam dengan kapasitas 257 kamar dan Gedung Shofa berkapasitas 140 kamar. Setiap kamar di gedung itu mampu menampung tiga pasien.
Irvan menyebut, saat ini hanya Gedung Zam-zam yang digunakan untuk menampung pasien Covid-19. Sedangkan Gedung Shofa sudah kosong.
"Kamar di Gedung Zam-zam terisi satu pasien. Sedangkan di gedung Shofa, keterisiannya nol pasien," kata Irvan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.