BLITAR, KOMPAS.com - Plt Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Blitar Tatang Suherman menyebutkan, pelemparan sabu ke dalam lapas adalah upaya bandar narkoba menembus sistem keamanan yang dia klaim sudah ketat.
"Jadi bandar-bandar ini berusaha menembus masuk pasar (narkoba) ke dalam lapas. Tapi kan di depan sudah dijaga," ujar Tatang kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).
Menurut Tatang, Lapas Blitar memiliki titik lemah pengamanan pada pagar di sisi selatan yang berimpitan dengan jalan raya, yaitu Jalan Merdeka di Kota Blitar.
"Memang ada satu kelemahannya, apalagi Lapas itu di pinggir jalan raya, dilempar. Ini yang harus kita waspadai," ujarnya.
Tatang mengatakan, kelemahan tersebut sebenarnya sudah diantisipasi dengan pemasangan kamera pengawas CCTV namun ternyata kamera tidak berfungsi karena kabel putus.
Menyusul peristiwa pelemparan sabu ke dalam lapas, Tatang berjanji akan segera memperbaiki CCTV dan juga memperketat pengawasan.
Baca juga: Terungkap, Penjual Jamu Asal Blitar yang Tewas di Ranjang Ternyata Dibunuh Suaminya
Tatang menjelaskan, dirinya sudah memerintahkan agar jumlah pos pengawasan menyerupai menara yang terletak di empat sudut lapas akan ditambah, dari dua pos menjadi tiga pos.
Selama ini, tuturnya, hanya dua pos yang diisi penjaga.
Katanya, dua pos atau menara penjagaan di sisi selatan akan diaktifkan penjagaannya untuk mengawasi pagar lapas yang berbatasan dengan jalan raya yaitu pos penjagaan tenggara dan barat daya.
Baca juga: Sabu Ditemukan di Depan Sebuah Blok di Lapas Blitar, Diduga Dilempar dari Luar
Lapas Kelas II-B Blitar menerima sertifikat bersih narkoba dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Blitar, Kamis (14/10/2021).
Sertifikat tersebut diberikan sebagai penghargaan atas prestasi menjaga Lapas IIB Blitar nol kasus narkoba selama setidaknya satu tahun terakhir.
Penghargaan itu juga diberikan atas kesediaan Lapas Blitar mendeklarasikan diri bersih narkoba sebagai bentuk komitmen menjaga lingkungan lapas.
Terkait hal itu, Tatang menegaskan pihaknya masih berkomitmen menjaga predikat tersebut.
Namun, ujarnya, mempertahankan predikat tersebut lebih berat dibandingkan mendapatkannya.
Baca juga: Seorang Peternak Ayam Petelur di Blitar Menangis Histeris Saat Dicegah Temui Risma
"Kita pertahankan lebih berat daripada meraih. Tapi kita tetap komitmen untuk bersih," ujarnya.
Tatang mengatakan, Blok C2, tempat ditemukan sabu di bagian depannya, adalah blok yang dihuni narapidana kasus narkoba.
Selain Blok C2, kata dia, narapidana kasus narkoba juga menghuni Blok C1.
Diberitakan sebelumnya, petugas keamanan Lapas Blitar menemukan sabu seberat 0,26 gram di depan Blok C2.
Sabu itu dikemas dalam saset plastik yang dimasukkan ke dalam botol plastik bekas wadah lem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.