KOMPAS.com - Simon Demom dan istrinya, Katarina Bulu serta dua anaknya tinggal di gubuk reyot di Dudun 2 Watodei, Desa Ile pati, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Dua anak Simon dan Katarina adalah Arkinius Tukan (6) dan Maria Hinggi (3).
Rumah tersebut tak memiliki penerangan. Setiap malam menjelang, mereka hanya mengandalkan lampu pelita untuk penerangan.
Tak jarang mereka bertahan di kegelapan jika tak memiliki minyak tanah untuk menyalakan pelita.
Baca juga: Kisah Keluarga Simon, Tinggal di Gubuk Tanpa Listrik, Berpindah-pindah jika Hujan
Mereka mememanfaakan cahaya dari api tungku di dalam rumah yang berdinding anyaman bambu dan beratapkan daun kelapa.
Di dalam gubuk kecil tersebut juga tak ada sekat antara tempat tidur dan tungku api.
Simon bercerita gubuk mereka sering bocor jika hujan turun.
"Kalau hujan, terpaksa kami tidur pindah-pindah. Di mana yang tidak ada bocor, kami pindah tikar ke situ," tutur Simon kepada awak media di lokasi, Senin (25/10/2021).
Ia mengaku tak memliki cukup uang untuk membeli seng. Yang bisa ia lakukan hanya merenovasi atap gubuk dengan alang-alang. Namun hasilnya tetap sama yakni atap gubuk bocor saat hujan turun.
"Maunya pakai seng, tetapi kondisi ekonomi kami ini yang tidak bisa. Kami hidup serba kekurangan. Mau makan saja ini susah, apalagi mau beli seng," kata Simon.
Sehari-hari Simon dan istrinya bekerja sebagai petani. Mereka mengolah ladang dan memanen kemiri.
Istri Simon pun mengalami keterbatasan fisik yakni salah satu tangannya lebih pendek.
"Istri saya juga alami keterbatasan fisik. Satu tangannya pendek. Tetapi, dia tetap berusaha kerja untuk menghidupi anak-anak," kata dia.
"Hasil dari ladang hanya cukup untuk bertahan hidup," ungkapnya.
Walau hidup dalam keterbatasan, Simon dan keluarganya tak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah. Termasuk bantuan selama pandemi Covid-19.
"Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako, kami belum pernah. Selama Covid-19 ini baru dapat bantuan langsung tunai (BLT) dari desa," ujarnya.
Simon pun berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan untuk memperbaiki kondisi keluarga mereka.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Nansianus Taris | Editor : Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.