Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Guru yang Tinggal bersama Kambing, Wabup Ngawi Rencanakan Bantu Pembangunan Rumah

Kompas.com - 26/10/2021, 09:59 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com –  Wakil Bupati Ngawi, Jawa Timur Dwi Rianto Jadtimo turun langsung melihat kondisi rumah guru Sri Hartuti yang hidup di rumah kurang layak dan tinggal bersama kambingnya.

Wabup akan menindaklanjuti dengan membantu membangun rumah Sri Hartuti.

“Kita lihat langsung kondisinya dan rencana untuk membantu membangun rumah untuk beliau,” ujar Dwi Rianto, melalui sambungan telepon Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Anaknya Diejek Tidur dengan Kambing, Guru Sri Hartuti: Kelak Mereka Ingat Rasanya Jadi Orang Tak Punya

Update : Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan guru Sri Hartuti dan keluarganya. Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Pembangunan rumah dimulai

Mas Antok, sapaan akrab Wabup Ngawi, mengaku hari ini proses pendirian rumah akan dimulai.

Selain dari pemerintah daerah, sejumlah lembaga organisasi masyarakat serta relawan di Ngawi juga turun tangan untuk membantu terwujudnya cita-cita Sri Hartuti.

“Kami tidak sendiri karena banyak yang membantu. Kami ingin mewujudkan cita-cita beliau untuk membangun rumah,” imbuhnya.

Baca juga: Camat di Ngawi Ini Menangis Lihat Guru di Wilayahnya Tinggal bersama Kambing

Ingin mandiri

Di tengah keterbatasan ekonomi, Sri Hartuti tetap ingin mandiri dengan tinggal dirumahnya sendiri meski dalam keadaan memprihatinkan.

Dari jerih payahnya mengajar dan memelihara kambing, Sri Hartuti saat ini telah membeli sebidang tanah yang direncanakan untuk dibangun rumah.

“Sebelumnya beliau tinggal di rumah orangtuanya, namun belaiu memilih mandiri tinggal di rumah sendiri,” ucapnya.

Sri Hartuti mengaku memilih tinggal di rumah yang terbuat dari anyaman bambu tersebut karena ingin mandiri.

Dia nekat mengambil pinjaman di bank untuk beternak kambing dan membeli tanah yang rencananya akan didirikan bangunan rumah.

“Dari gaji saya Rp 350.000 dari suami Rp 100.000 memang tidak cukup untuk mencicil bank, makanya saya dan suami harus kerja keras lagi dengan kerja kuli bangunan atau kuli tebang tebu,” katanya.

Baca juga: Kisah Keluarga Simon, Tinggal di Gubuk Tanpa Listrik, Berpindah-pindah jika Hujan

 

JAWATIMUR 202110021 Anaknya Diejek Tidur Dengan Kambing, Guru Sri Hartuti : Sabar Ini Ujian.KOMPAS.COM/SUKOCO JAWATIMUR 202110021 Anaknya Diejek Tidur Dengan Kambing, Guru Sri Hartuti : Sabar Ini Ujian.
Tinggal bersama kambing

Sebelumnya Sri Hartuti, suami dan tiga anaknya hidup di rumah yang kurang layak dan tinggal berdampingan dengan kandang kambing.

Selain menjadi pengajar di SD 4 Desa Pandean, Sri Hartuti juga memelihara kambing untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Meski hidup penuh keterbatasan, namun Sri Hartuti tetap berjuang memberikan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak SD di desanya.

Update : Kompas.com bekerja sama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu perjuangan guru Sri Hartuti dan keluarganya. Anda bisa mengirimkan donasi dengan klik di sini.

Sri Hartuti prihatin mendapati siswa kelas 4 SD di desanya belum bisa membaca.

Kondisi tersebut dipicu masih banyaknya orangtua siswa yang buta huruf sehingga mereka tidak bisa membimbing anak-anak mereka untuk belajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com