Jasad EN pertama kali ditemukan oleh anaknya yang bernama R.
Melihat kondisi sang ibu, R pun membangunkan kakaknya Ri yang berada di kamar lain.
Kapolsek Garum Iptu M Burhanuddin saat itu menyebutkan, ada luka di bagian kepala korban.
"Ri kemudian mengangkat tubuh ibunya dan memangku bagian kepala. Ternyata darah masih mengalir dari kepala bagian kiri, dekat telinga," ujar Kapolsek Garum Iptu M Burhanuddin kepada Kompas.com.
Baca juga: 6 Orang Dalam 1 Keluarga Positif Covid-19, Dinkes Kota Blitar: Masih Aman di Level 1
Jasad EN lalu dibawa ke RSUD Mardhi Waluyo, Kota Blitar untuk otopsi.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan luar korban mengalami luka memar atau retak di kepala bagian kiri dekat telinga. Keluar darah di situ dan juga darah dari lubang hidung," ujar Burhan.
Polisi juga menemukan alat penumbuk terbuat dari kayu (alu) di ruang penyimpanan pekakas dekat dapur.
"Terdapat darah di alu itu. Tentu akan diperiksa darah siapa yang ada di alu itu," katanya.
Polisi sebelumnya telah mencurigai sebagai pelaku pembunuh istrinya.
Namun, pemeriksaan polisi sempat tertunda lantaran kondisi S yang belum pulih betul dari lukanya saat terjatuh.
S juga sempat terkonfirmasi positif Covid-19.
Setelah menunggu kondisi S, pria itu akhirnya mengaku telah membunuh istrinya sendiri.
(KOMPAS.com/ Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.