Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Penjual Jamu Asal Blitar yang Tewas di Ranjang Ternyata Dibunuh Suaminya

Kompas.com - 26/10/2021, 05:05 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Kasus tewasnya perempuan penjual jamu di Blitar berinisial EN (47), akhirnya terungkap.

EN yang ditemukan tewas di ranjang oleh anaknya itu ternyata dibunuh suaminya, S (57).

Hal itu terungkap setelah polisi meminta keterangan suami korban. Polisi sejak awal sudah menduga EN tewas akibat dianiaya suaminya.

Namun, polisi tak bisa langsung menginterogasi S karena terduga pelaku itu terkonfirmasi positif Covid-19. S juga kesulitan berbicara akibat luka di kepalanya.

"Kami sudah dapat meminta keterangan dari suami korban dan dia mengakui bahwa dirinyalah yang melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korban tewas," kata Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudho Setyantono saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Suami Positif Covid-19, Kematian Penjual Jamu di Blitar Belum Terungkap

Yudho enggan membeberkan hasil interogasi secara gamblang. Alasannya, hasil interogasi itu akan dibeberkan kepada publik secara rinci dalam waktu dekat.

Namun, Yudho memastikan, S menganiaya EN karena faktor kecemburuan.

S, kata dia, berprofesi sebagai penjaja jasa penggilingan jagung dan padi keliling. S dan EN sudah pisah ranjang, meski masih tinggal serumah saat peristiwa tragis itu terjadi.

"Berdasarkan informasi yang kami himpun dari para saksi, S memiliki keterbatasan kemampuan seksual," kata Yudho.

 

Hal itu, menurut Yudho, memicu kecemburuan yang kemudian memuncak pada aksi pisah ranjang.

Sebelumnya, EN, penjual jamu siap minum yang menjajakan dagangannya keliling dari kampung ke kampung itu ditemukan tewas bersimbah darah oleh anaknya, R, pada Kamis (7/10/2021) dini hari.

Hasil autopsi menunjukkan, EN kehilangan nyawa akibat pukulan benda tumpul di bagian kanan dan kiri kepalanya.

S tidak berada di rumah saat R pulang dan mendapati ibunya tewas. Pada pagi harinya, warga menemukan S terkapar tidak sadarkan diri di pinggir sungai sekitar 500 meter dari rumahnya.

Baca juga: Ungkap Kematian Penjual Jamu di Blitar, Polisi Tunggu Hasil Labfor

Anak korban lainnya, Ri mengaku masih melihat ayahnya itu berada di rumah sebelum EN ditemukan tewas. Saat itu, S sedang menonton televisi di ruang tengah, sedangkan EN bermain ponsel di kamar.

Upaya polisi meminta keterangan S terus tertunda karena sang suami terkonfirmasi Covid-19 saat menjalani pemeriksaan di RSUD Ngudi Waluyo.

Setelah dinyatakan negatif Covid-19, polisi kembali terkendala oleh kemampuan S berbicara yang terganggu oleh luka yang dialaminya di bagian kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Ngaku' untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

"Ngaku" untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

Regional
35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

Regional
PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Regional
Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Regional
Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Regional
Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Regional
Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Regional
Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Regional
Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Regional
Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Regional
Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi 'Online' oleh Kepala Dusun di Boalemo

Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi "Online" oleh Kepala Dusun di Boalemo

Regional
Siswi SMA di Maluku Tengah Diperkosa Ayah Kandung

Siswi SMA di Maluku Tengah Diperkosa Ayah Kandung

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 19 Kali Pagi Ini

Gunung Ile Lewotolok Meletus 19 Kali Pagi Ini

Regional
Mobil Elf Masuk Jurang di Aceh Besar, 23 Orang Terluka

Mobil Elf Masuk Jurang di Aceh Besar, 23 Orang Terluka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com