Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Batik Toeli, Karya Penyandang Tuli yang Tembus Pasar AS Berkat Platform Digital

Kompas.com - 25/10/2021, 22:48 WIB
Khairina

Penulis

Kebetulan, mereka baru kehilangan pekerjaan di masa pandemi ini.

“Di sini kita sama-sama belajar. Teman-teman belajar produksi batik. Ada yang sudah mahir menjahit kami arahkan di bagian jahit,” ucap Taufan.

Proses diskusi di Batik Toeli dilakukan dengan bahasa isyarat. Menurut Dian, motif dan warna batik yang akan digarap didiskusikan dulu dengan Alpha dan rekan-rekannya yang lebih pengalaman membuat batik.

Menurut Taufan, produk-produk yang dihasilkan Batik Toeli awalnya memanfaatkan kain yang tak terpakai di Batik Mahkota Laweyan. Namun, produk-produk seperti busana muslim, masker, dan produk lainnya mulai mendapat tempat di hati masyarakat.

Bahkan, ada pihak yang berminat jadi reseller produk Batik Toeli.

Dalam sebulan, kata Taufan, paling tidak 50 masker dan totebag terjual. Omsetnya memang belum terlalu besar. Namun, menurut Taufan, semua orang yang berkarya di Batik Toeli tengah berproses dan belajar.

 

Perkuat digital

Ke depan, Taufan mengaku akan memperkuat pemasaran secara digital. Dia memulainya dengan memperbanyak stok produk sehingga jika ada pembeli yang berminat, barangnya tersedia dan bisa langsung dikirimkan.

Selain itu, foto produk yang ditampilkan dibuat semenarik mungkin. Dengan demikian, konsumen akan tertarik dan diharapkan memberikan ulasan positif pada toko digital Batik Toeli.

"Kami memang harus serius menggarap digital. Digarap lebih serius lagi," ucap Taufan.

 

Omzet naik

Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada mengatakan, rata-rata UMKM yang melakukan digitalisasi sedari awal, kini di masa pandemi omzetnya naik hingga 200-300 persen.

Walaupun ada yang turun omzetnya namun UMKM tersebut tetap mampu bertahan.

"UMKM yang lakukan proses digitalisasi dari awal, omzetnya di beberapa produk tertentu justru naik, walaupun ada yang turun di pandemi tapi itu turunnya 20 persen-50 persen, yang pasti enggak ada yang mati," ujarnya dalam webinar UMKM Nasional, Sabtu (28/9/2021), seperti ditulis KOMPAS.com.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat, hingga 21 Agustus 2021 sebanyak 15,3 juta UMKM sudah masuk ke platform digital. Realisasi itu melampaui target tahun ini yang direncanakan 13,7 UMKM masuk ke digital.

Adapun pemerintah menargetkan di 2030 sudah sebanyak 30 juta UMKM yang memasarkan produknya secara digital. Secara bertahap, target di 2022 sebanyak 19 juta UMKM dan 2023 sebanyak 24,5 juta UMKM.

"Sampai minggu ketiga Agustus 2021, itu sudah ada 15,3 juta UMKM dan 142 koperasi yang on board (masuk ke digital). Artinya masih banyak yang harus terdigitalisasi untuk mencapai target di 2030," ungkap Wientor Rah Mada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com