BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merilis hasil Survei Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) 2021. Hasilnya, dari 37 provinsi di Indonesia, IKP di Jabar melompat 27 peringkat menjadi posisi 2 di bawah Kepulauan Riau.
Hasil tersebut sempat diunggah oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lewat instagram pribadinya @ridwankamil, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Profil Ridwan Kamil
Untuk diketahui, Survei IKP dilakukan Sucofindo dan Dewan Pers. Pada IKP 2021 Jabar memperoleh nilai indeks 82,66.
Ada tiga indeks penilaian lingkungan dalam survei IKP 2021 itu, yakni lingkungan politik, lingkungan ekonomi dan lingkungan hukum.
Baca juga: Profil Ridwan Kamil: Dari Komunikasi Lentur Hingga Pemimpin Imajinatif
Pada indeks lingkungan politik Jabar meraih poin 84,09, lingkungan ekonomi 80,89, dan lingkungan hukum pada nilai 81,38.
"Alhamdulillah tahun ini, berkat kekompakan dan reformasi, Jawa Barat melompat dari sebelumnya ranking 29 menjadi ranking dua. Menjadi ranking dua ini suatu kebahagiaan. Hal yang kurang-kurang akan kami evaluasi, yang baik - baik akan terus di pertahankan," ujar Emil, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Jabar Punya Perda Pesantren Pertama di Indonesia
Kebebasan pers jadi peradaban masa depan Indonesia
Emil menyebut, demokrasi dalam kebebasan pers akan menjadi peradaban masa depan Indonesia.
Ia pun menyebut teori pentaheliks yang diterapkan menjadi keberhasilan Jabar melompat begitu jauh dalam survei IKP 202.
Baca juga: IKP Jabar Naik Pesat, Kang Emil: Kebebasan Pers adalah Fundamental Demokrasi
"Karena kami percaya demokrasi adalah pilar dari peradaban Indonesia di masa depan, kami percaya dalam demokrasi pemangku kepentingan yang nama teori pentaheliks ada academic, business, community, goverment, media menjadi pemegang peranan penting pada keberhasilan ini," paparnya.
Baca juga: Seorang Jurnalis Diteror Orang Tak Dikenal, AJI Jayapura: Ini Mengancam Kebebasan Pers
Meski begitu, Emil terus berusaha memberi keberpihakan dan memberi rasa nyaman kepada insan pers, mengedukasi, serta membuka akses informasi kepada wartawan dan masyarakat.
"Memastikan kebebasan pers. Jadi pers merasa nyaman bersama kami di Jawa Barat sehingga masyarakat mendapatkan informasi seluas-luasnya tanpa ada halangan. Kami ingin melahirkan masyarakat yang madani," ungkap Emil.