CIANJUR, KOMPAS.com - Sejumlah pelanggan air bersih di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggeruduk kantor PDAM di Jalan Siliwangi, Senin (25/10/2021).
Kedatangan mereka, yang didominasi oleh kaum ibu itu, untuk memprotes distribusi air yang tidak lancar dalam tiga bulan terakhir.
Di sisi lain, para pelanggan yang merupakan warga dari Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur itu tetap harus membayar tagihan setiap bulannya.
"Ieu cai kumaha ieu teu ngocor wae, hese mandi jeung sagalana (Ini air bagaimana ini, tak kunjung mengalir, susah mandi dan semuanya)," teriak "emak-emak" di halaman kantor PDAM, Senin.
Baca juga: Jagung Kiriman Jokowi Sudah Habis Terdistribusi, Emak-emak Peternak Ayam: Kami Puas
Air PDAM hanya "ngocor" malam hari, itu pun sedikit...
Seli (50), seorang pelanggan menuturkan, distribusi air PDAM ke rumahnya bermasalah dalam tiga bulan terakhir.
Bahkan, sebulan terakhir nyaris tidak "ngocor" sama sekali.
"Kalau pun ngocor di malam hari, itu pun sedikit. Kalau jam-jam segini tidak ada sama sekali," kata warga RT 01/07 Pamoyanan ini kepada Kompas.com, Senin.
Seli menyebutkan, keluhan ini bukan yang kali pertama disampaikan, sehingga ia bersama pelanggan lain mendesak itikad baik dari manajemen PDAM untuk memperbaiki pelayanan.
"Tadi kata pegawainya, mau dikontrol dulu di mana letaknya, dan segera diperbaiki. Mereka minta waktu dua hari, nanti kita tagih janjinya," ujar dia.
Baca juga: Emak-emak Geruduk Rumah Suroto, Tanya Mengapa Harga Jagung Malah Naik Usai Diundang Jokowi ke Istana
Tagihan normal, sehari telat didenda, tapi pasokan air tersendat...
Senada, Mumun (56), Ketua RW 16 Pamoyanan berharap pihak manajemen PDAM memperbaiki pelayanan, terlebih pelanggan tetap harus membayar tagihan kendati pasokan air tidak berjalan optimal.
"Bulan ini saja saya harus bayar Rp 180.000. Kalau sehari telat bayar itu kena denda,” ujar Mumun.