Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2021, 13:00 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, Jabar berhasil memiliki peraturan daerah (perda) pesantren pertama di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil itu saat menutup rangkaian acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul ke-179 Al Quthub Al Habib Thoha bin Hasan bin Yahya di Kabupaten Cirebon, Minggu (24/10/2021).

“(Dengan perda pesantren) kemajuan pesantren, kesejahteraan kiai, (dan) kemajuan santri punya dasar hukum yang lebih jelas,” tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Adapun perda yang dimaksud adalah Perda Nomor 2 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.

Perda yang disahkan pada 1 Februari 2021 tersebut merupakan turunan dari Undang-undang (UU) Nomor 19 Tahun 2019 tentang Pesantren.

Baca juga: Ridwan Kamil Berharap Pembangunan Jembatan Gantung Terpanjang di Bogor Tingkatkan Pariwisata

Melalui Perda Nomor 2 Tahun 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar ingin melindungi hak-hak pesantren, termasuk dalam hal pendanaan.

Masih dalam suasana Hari Santri Nasional (HSN) 2021 yang jatuh pada 22 Oktober, Kang Emil menyatakan, pihaknya ingin kesejahteraan penghuni pesantren, di antaranya ustaz, staf pengajar, dan para santri bisa lebih diperhatikan.

Perhatian tersebut dapat diwujudkan melalui berbagai program, seperti program ekonomi One Pesantren One Product (OPOP) yang saat ini tengah berjalan.

Dukungan bagi pesantren dalam wujud dasar hukum, kata Kang Emil, merupakan bukti nyata dari slogan Jabar, yaitu Jawa Barat Juara Lahir dan Batin.

“Itu sebenarnya terjemahan dari baldatun, toyibatun wa robbun ghofur. Itu kalimat kalau diucapkan pelan jadi doa, kalau diucapkan keras jadi penyemangat," paparnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 24 Oktober 2021

Pada kesempatan sama, Kang Emil mengaku memiliki tiga prinsip yang selalu dipegang teguh selama memimpin Jabar.

Prinsip pertama adalah menjadikan kepemimpinan sebagai ibadah. Kedua, selalu berpikir bahwa pemimpin hanya bersifat sementara, dan ketiga, harus bermanfaat bagi orang banyak.

“Saya berusaha tahu diri. Selalu gunakan ilmu para ulama untuk melahirkan keadilan dalam memimpin," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com