KARAWANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dan semua elemen masyarakat harus bersiap menghadapi potensi dampak dari La Nina.
Sebab, La Nina di Kabupaten Karawang berpotensi menyebabkan bencana alam karena curah hujan, seperti longsor, banjir bandang, dan angin puting beliung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin mengatakan, fenomena La Nina bisa memajukan musim hujan lebih awal dari seharusnya.
Baca juga: Waspada, BMKG Keluarkan Peringatan Dini La Nina
“Harusnya sekarang ini sedang musim kering. Karena La Nina, bulan Oktober sampai Desember hujan. Perkiraan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatogi, dan Geofisika), puncak musim hujan di Karawang kemungkinan sampai bulan Februari 2022,” kata Yasin di kantornya, Senin (25/10/2021).
Yasin mengatakan, banjir diperkirakan akan merendam beberapa wilayah Karawang sepanjang Januari hingga Februari 2022.
Namun, banjir tersebut diperkirakan tak berdampak parah.
Baca juga: Waspada La Nina di Indonesia, Ini Dampaknya Menurut BMKG
Bagian wilayah Indonesia seperti Sumatera dan Sulawesi, kata Yasin, diperkirakan akan terdampak banjir lebih parah karena La Nina.
"Pulau Jawa tidak. Tapi kita harus tetap waspada pada potensi angin puting beliung," ujar Yasin.
Meski begitu, Yasin mengimbau masyarakat untuk waspada.
Imbauan soal potensi La Nina, kata Yasin, juga akan disampaikan melalui camat se-Karawang.
Satgas BPBD Karawang nantinya di tiap kecamatan disiagakan.
“Tetap waspada banjir terutama di wilayah yang jadi langganan banjir, termasuk wilayah yang berpotensi puting beliung,” katanya.