LAMONGAN, KOMPAS.com - Jajaran Pemkab Lamongan mulai melakukan sejumlah langkah pencegahan dan mitigasi bencana hidrometeorologi hingga La Nina.
Salah satunya dengan menggelar apel koordinasi antara Pemkab Lamongan bersama dengan TNI-Polri, serta instansi terkait di Alun-alun Lamongan, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Video Viral Pengeroyokan di Sekitar Alun-alun Lamongan, Seorang Pemuda Ditangkap
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menginginkan semua pihak mempersiapkan diri mengantisipasi peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin puting beliung, hingga badai tropis.
Terlebih berdasarkan data BMKG, terdapat kemungkinan peningkatan intensitas curah hujan, dikarenakan adanya fenomena anomali cuaca.
Ini ditandai dengan munculnya fenomena La Nina, yang dapat memicu peningkatan curah hujan 20 sampai 70 persen.
"Melihat besarnya ancaman bencana alam hidrometeorologi tersebut, maka kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan. Terlebih, saat ini akan memasuki musim penghujan," ujar Yuhronur ketika memimpin apel kesiapsiagaan, Senin.
"Di mana berdasarkan data dari BMKG wilayah Jawa Timur, musim penghujan sebagian besar akan terjadi pada Bulan November 2021. Puncaknya, akan terjadi pada Bulan Januari hingga Februari tahun 2022," ucap Yuhronur.