JEMBER, KOMPAS. com - Vivin Rofiqoh tak pernah menyerah untuk mengembangkan batik meski berada di desa terpencil.
Meski sempat mendapat cibiran dari tetangga, Vivin tak memedulikannya. Batik yang dikembangkannya dari nol itu akhirnya membuahkan hasil.
Baca juga: Kisah Para Pemuda di Jember Bikin Gerakan Foto Produk UMKM Gratis
Vivin selama ini tinggal di pelosok desa. Yakni di Dusun Sumberpinang, Desa Tegalwaru, Kecamatan Mayang.
Lokasinya berada di kawasan yang cukup terpencil.
Sebab, untuk sampai ke sana, harus melewati jalan setapak dan berada di tengah hamparan sawah.
Baca juga: KAI Daop 5 Kembali Operasilan KA Logawa Relasi Purwokerto-Jember
Kendaraan roda empat sulit menjangkau tempat ini.
Bahkan, pengendara roda dua harus berhati-hati agar tidak terjatuh.
Namun, lokasi yang jauh dari perkotaan tak menjadi penghalang bagi Vivin untuk memulai usaha.
Di rumahnya, beberapa batik dipajang di ruang tamu
Seperti batik dengan motif tembakau berwarna hitam, merah, oranye dan lainnya.
Di halaman rumah yang cukup sempit, ada beberapa helai kain yang sudah dibatik dan sedang dikeringkan.
Baca juga: Keluarga Bupati Jember Gelar Pesta Pernikahan, Kena Denda Rp 10 Juta
Vivin mulai merintis batik pada tahun 2016.
Saat itu, dirinya mengikuti pelatihan membatik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Tegalwaru. Ada sekitar 50 warga yang ikut kegiatan tersebut.
Namun, tak semua menekuni batik, hanya beberapa orang yang mempraktikkan ilmu membatik dari pelatihan itu, salah satunya Vivin.
“Sejak dapat ilmu dari pelatihan itu, saya coba mulai membatik,” kata dia pada Kompas.com Senin (25/10/2021).