Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Satu Keluarga Disekap Perampok di Padang, Seorang Penghuni Rumah Ditemukan Tewas

Kompas.com - 25/10/2021, 10:43 WIB
Perdana Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Polisi mengungkap kronologi perampokan yang menewaskan seorang pengusaha elpiji di sebuah rumah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (24/10/2021).

Adapun salah seorang pemilik rumah, YN (58), tewas ditusuk kawanan perampok.

"Peristiwa berawal dari masuknya tiga perampok ke dalam rumah pada Sabtu (24/10/2021) malam sekitar pukul 21.00 WIB," kata Kapolsek Kuranji AKP Sutrisman dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Senin (25/10/2021).

Perampok tersebut menggunakan penutup kepala dan wajah, masuk dari kamar pada bangunan yang ada di belakang rumah.

Baca juga: Kasus Perampokan di Padang, Pengusaha Elpiji Tewas Ditusuk, Mobil hingga Perhiasan Raib

Di sana, perampok menyekap seorang petugas keamanan rumah berinisial RF (23).

"Dari keterangan saksi, saat pelaku ini masuk, RF sedang shalat dan langsung menyekap dan mengikat kaki tangannya dengan menggunakan tali,” ucap Sutrisman.

RF kemudian baru bisa melepaskan ikatannya pada Minggu (24/10/2021) pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Perampokan dan Pembunuhan di Padang, Satu Keluarga Disekap

Setelah itu, RF masuk ke dalam ruang utama rumah setelah mendengar ada suara orang menggedor-gedor pintu kamar.

Saat ia membukanya, ia menemukan EN (23) yang merupakan pembantu rumah, dalam keadaan tangan terikat.

Setelah ia melepaskan EN, ia kembali mendengar suara dari kamar mandi dan menemukan ibu YN berinisial AA (83) tergeletak.

Kemudian, RF mengangkat AA dan meletakkannya di atas sofa.

Sementara itu, suami YN berinisial G (60) ditemukan di kamar mandi di ruangan yang lain.

Sama dengan korban lainnya, G juga disekap.

Selanjutnya, RF dan yang lainnya menuju kamar YN yang saat itu dalam keadaan terkunci.

Mereka mendobrak pintu, lalu menemukan YN dalam keadaan tangan terikat ke belakang dan mulut ditutup menggunakan kain.

YN pun ditemukan sudah tidak bernyawa.

“RF memutus tali yang mengikat tangan korban dengan menggunakan gunting dan meminta tolong pada jemaah yang shalat subuh di dekat rumah. Selanjutnya pukul 05.30 WIB warga melaporkannya ke kami,” kata Sutrisman.

Dari perampokan tersebut, pelaku berhasil membawa kabur satu unit mobil, kartu ATM dan empat ponsel serta receiver CCTV dibawa kabur para perampok.

Sebelumnya diberitakan, diduga melawan, pengusaha gas elpiji di Padang, korban YN tewas ditusuk kawanan perampok yang masuk ke rumahnya.

Selain YN, suaminya berinisial G mengalami patah tulang tangan karena dianiaya perampok tersebut.

"Korbannya ada dua. Yang perempuan meninggal dunia. Sedangkan suaminya mengalami patah tangan," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com