Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Dubing Film India dengan Bahasa Batak, Pengantar Galon Air Sukses Jadi YouTuber

Kompas.com - 25/10/2021, 09:13 WIB
Oryza Pasaribu,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Selain berkegiatan sebagai YouTuber, Jul juga mengisi harinya sebagai petani karet.

"Ya berkebunlah, namanya juga tinggal di kampung. Kebetulan ada juga kebun karet peninggalan orangtua. Jadi bisa dibilang sebagai petani juga," ucap Jul.

Melibatkan anak dalam berkarya

Konten-konten yang dibuat Jul juga terbilang unik. Ia memilih genre komedi.

Jul juga sampai melibatkan dua anaknya, Zaki (10) dan Gibran (5), untuk mengisi konten-kontennya.

Seperti di beberapa kontennya yang viral, Jul mengambil potongan-potongan video gorila, lalu diisi dengan dubing suaranya dan suara anaknya.

"Isi ceritanya banyak saya buat sesuai dengan realita kehidupan sehari-hari. Jadi di samping menghibur, karena lucu dan membuat tertawa, juga cepat direspons banyak masyarakat," kata Jul.

Audio dubing yang dibuat Jul banyak digunakan TikTokers terkenal hingga artis.

Jul menceritakan, setelah video buatannya banyak yang viral, banyak yang mengambil dan menggunakannya tanpa diketahui.

"Ada TikTokers di Kota Medan yang menggunakan audio konten-konten saya, bahkan sampai terkenal dan punya followers banyak. Bahkan, sampai-sampai beberapa artis seperti Chika Jesika dan Eko Patrio pernah menggunakannya di TikTok mereka," ujar Jul.

Namun, Jul tidak mempermasalahkan apabila konten miliknya digunakan.

Ia hanya meminta agar audio atau konten yang digunakan mencantumkan atau menyebut nama dia anaknya sebagai pencipta.

Batasan dan prinsip sebagai YouTuber

Dalam membuat konten, Jul punya prinsip, yakni jangan sampai konten-kontenya menyinggung soal suku, agama, dan ras (SARA). Jul tak ingin konten buatannya menyakiti hati orang lain.

Seperti YouTuber yang membuat konten prank, Jul mengaku sangat tidak setuju.

"Nah, itu kan bisa merugikan orang. Contoh, jika yang di-prank itu punya penyakit jantung, atau hal-hal  yang justru malah merugikan orang lain. Jadi sangat tidak memberikan hiburan yang baik, apalagi edukasi," kata Jul.

Jul menyebutkan, di zaman era digitalisasi saat ini, banyak potensi dan peluang yang bisa dijadikan sebuah penghasilan dengan cara-cara yang baik.

Jul mengatakan, semua konten-kontennya hanya dibuat dengan menggunakan sebuah ponsel.

Tidak ada alat-alat yang khusus atau istimewa, sehingga terbilang cukup sederhana.

"Semua saya buat lewat ponsel, terus menggunakan aplikasi pendukung yang di-download gratis. Cuma itu saja. Tapi kuncinya tetap pada minat, bakat, dan terus belajar," kata Jul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com