Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Video Sisa Liputan, Larasati Bisa Hidupi Keluarga dengan Hasil Google AdSense

Kompas.com - 25/10/2021, 06:51 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Laras mengatakan selalu menggunakan smartphone android untuk memproduksi video youtube.

Menurut dia, pengambilan video dengan menggunakan smartphone lebih mudah. Selain itu dia bisa langsung meng-edit video itu melalui smartphone.

"Saya lebih sering buat videonya itu full HD karena lebih jernih hasilnya," kata dia.

Baca juga: Cerita YouTuber Pak Bhabin Herman Buat Konten karena Hobi, Tujuannya Edukasi

Dikatakannya jumlah subscriber sangat berpengaruh terhadap konten video yang dibuat. Semakin banyak subscriber, maka semakin banyak yang menonton.

Interaksi dengan subscriber YouTube sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas konten yang dibuat.

"Interaksi dengan subscriber bagi saya penting sekali. Karena kita punya engagement (keterikatan) untuk menarik subscriber kita. Kita tidak hanya menawarkan konten ini. Kalau di televisi analog kan kita tidak ada feedback," kata dia.

"Tapi kalau dari YouTube kita banyak komentar ada feedback-nya. Kadang ada subscriber tanya itu kita harus menjawabnya. Itu kelebihan dari YouTube dari pada televisi analog," sambung dia.

Baca juga: Kisah Youtuber Situbondo Raih Jutaan dari Bikin Konten Tutorial Furniture hingga Bisa Beli Mobil

Ditanya apakah selamanya akan berkarier sebagai YouYuber, Laras mengatakan tetap akan memanfaatkan channel-nya sebagai sebuah investasi.

"YouTube itu kan semacam investasi bagi saya. Walaupun sudah tidak mendapatkan tayangan berita setidaknya ke depan mempunyai followers (pelanggan) yang memudahkan kita untuk branding," ungkap Laras.

Laras mengaku belum pernah mendapatkan tanggapan negatif dari warga sekitar tempat tinggalnya karena bisa mendapatkan uang dari AdSense.

"Belum pernah ada tanggapan negatif. Karena saya juga kerja di lapangan tiap hari keluar. Jadi tetangga tahu saya keluar itu bekerja," tandasnya.

Baca juga: Bersama Istri asal Prancis, YouTuber Indra Budiman Raih Jutaan Rupiah dari Konten Begini di Lombok

Lebih lanjut, Laras menegaskan subscriber banyak bisa diperoleh dengan membuat konten video yang baik. Bukan sebaliknya membuat video yang negatif dan merugikan orang lain.

Pasalnya, kata dia banyak orang membuat konten video demi subscribe YouTube-nya banyak justru malah membahayakan diri sendiri dan orang lain.

"YouTuber itu harus bisa membuat nyaman subscriber. Buat konten yang baik bukan malah merugikan orang lain," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com