Laras mengatakan selalu menggunakan smartphone android untuk memproduksi video youtube.
Menurut dia, pengambilan video dengan menggunakan smartphone lebih mudah. Selain itu dia bisa langsung meng-edit video itu melalui smartphone.
"Saya lebih sering buat videonya itu full HD karena lebih jernih hasilnya," kata dia.
Baca juga: Cerita YouTuber Pak Bhabin Herman Buat Konten karena Hobi, Tujuannya Edukasi
Dikatakannya jumlah subscriber sangat berpengaruh terhadap konten video yang dibuat. Semakin banyak subscriber, maka semakin banyak yang menonton.
Interaksi dengan subscriber YouTube sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas konten yang dibuat.
"Interaksi dengan subscriber bagi saya penting sekali. Karena kita punya engagement (keterikatan) untuk menarik subscriber kita. Kita tidak hanya menawarkan konten ini. Kalau di televisi analog kan kita tidak ada feedback," kata dia.
"Tapi kalau dari YouTube kita banyak komentar ada feedback-nya. Kadang ada subscriber tanya itu kita harus menjawabnya. Itu kelebihan dari YouTube dari pada televisi analog," sambung dia.
Baca juga: Kisah Youtuber Situbondo Raih Jutaan dari Bikin Konten Tutorial Furniture hingga Bisa Beli Mobil
Ditanya apakah selamanya akan berkarier sebagai YouYuber, Laras mengatakan tetap akan memanfaatkan channel-nya sebagai sebuah investasi.
"YouTube itu kan semacam investasi bagi saya. Walaupun sudah tidak mendapatkan tayangan berita setidaknya ke depan mempunyai followers (pelanggan) yang memudahkan kita untuk branding," ungkap Laras.
Laras mengaku belum pernah mendapatkan tanggapan negatif dari warga sekitar tempat tinggalnya karena bisa mendapatkan uang dari AdSense.
"Belum pernah ada tanggapan negatif. Karena saya juga kerja di lapangan tiap hari keluar. Jadi tetangga tahu saya keluar itu bekerja," tandasnya.
Baca juga: Bersama Istri asal Prancis, YouTuber Indra Budiman Raih Jutaan Rupiah dari Konten Begini di Lombok
Lebih lanjut, Laras menegaskan subscriber banyak bisa diperoleh dengan membuat konten video yang baik. Bukan sebaliknya membuat video yang negatif dan merugikan orang lain.
Pasalnya, kata dia banyak orang membuat konten video demi subscribe YouTube-nya banyak justru malah membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"YouTuber itu harus bisa membuat nyaman subscriber. Buat konten yang baik bukan malah merugikan orang lain," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.