Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Ganjar soal Deklarasi Dukungan Capres dan Istilah "Kader Celeng"

Kompas.com - 24/10/2021, 18:05 WIB
Asip Agus Hasani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya adalah seorang kader partai yang taat pada aturan internal partai.

Hal itu dikatakan Ganjar saat menjawab pertanyaan wartawan terkait banyaknya deklarasi dukungan terhadap dirinya sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Saya kader partai. Kami punya aturan internal partai. Ketua umum saya memerintahkan agar seluruh kader yang dapat amanah dari rakyat, ada penugasan-penugasan dari partai," kata Ganjar di sela kunjungan ke Makam Presiden Soekarno di Kota Blitar, Minggu (24/10/2021).

Baca juga: Ketika Ganjar dan Risma Bertemu di Makam Bung Karno...

Menurut Ganjar, partainya yakni PDI Perjuangan telah menugaskan dirinya untuk menjadi kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah dan berkonsentrasi penuh menangani pandemi Covid-19.

Ganjar mengatakan, saat ini meski kasus Covid-19 sudah mulai menurun, masih banyak tugas menanti.

Menurut Ganjar, saat ini dirinya mulai berkonsentrasi pada penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah yang ada di Jateng.

Simultan dengan itu, menurut Ganjar, program-program pemulihan ekonomi harus disiapkan.

"Covid-19 sudah mulai menurun. Sekarang kita mengurus sekolahnya, PTM-nya biar cepat bagaimana, percepatan vaksinasi bagaimana, economic recovery bagaimana," kata dia.

Baca juga: Perbincangan Satu Menit Ganjar Pranowo dan Risma di Makam Bung Karno

 

Sebutan kader celeng

Terkait penyebutan "kader celeng" yang dilontarkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto, Ganjar mengatakan bahwa hal itu adalah dinamika yang wajar di internal partai.

Sebelumnya, sebutan itu disampaikan Bambang terhadap kader yang mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar.

"Ah, itu dinamika partai. Biasa saja," kata Ganjar.

Meski demikian, Ganjar menyatakan bahwa istilah kader celeng sebagai sebuah langkah pendisiplinan kepada kader partai yang dianggap melenceng dari garis aturan partai.

"Biar semuanya tertib. Biar semuanya ikut aturan, gitu," kata Ganjar.

 

Menurut Ganjar, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak menghubungi dirinya terkait banyaknya deklarasi dukungan tersebut.

"Mboten...mboten...(tidak)," kata Ganjar.

Baca juga: Survei Capres 2024: Prabowo dan Ganjar Imbang, Anies Posisi Ketiga

Menurut Ganjar, Megawati selaku pimpinan partai sudah tahu bagaimana menyikapi hal itu.

"Ketua umum sudah punya aturan sendiri," kata dia.

Ganjar juga menampik anggapan bahwa kedatangannya ke Makam Bung Karno di Blitar sebagai upaya untuk mencairkan kembali komunikasi dengan Megawati yang juga putri dari Bung Karno.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Imbangi Prabowo, PDI-P: Tolok Ukur Pemimpin Tak Cuma Ditentukan Survei

Menurut Ganjar, dirinya mampir ke Makam Bung Karno untuk berziarah setelah melihat kebun anggrek di Gunung Semeru.

"Ziarah kok ra entuk ? (ziarah kok enggak boleh?). Aku dari Semeru soalnya, habis lihat anggrek, terus ke sini," kata Ganjar.

Ganjar juga mengaku sudah sering berziarah ke Makam Bung Karno.

"Bolak balik. Goleki sampean ora enek (Sudah berkali-kali. Mencari kamu tidak ada)," ucap Ganjar sambil bergurau pada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com