KOMPAS.com - Siti Masroah berteriak histeris saat dicegah sejumlah orang ketika ia berusaha menemui Menteri Sosial Tri Rismaharini yang sedang mengawasi pembenahan makam Presiden Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Jawa Timur pada Minggu (24/10/2021).
Siti Masroah adalah peternak rakyat asal Kecamatan Sutajayan, Kabupaten Blitar.
Ia berusaha menemui Risma untuk mengadukan nasibnya yang bangkrut dan menanggung utang perbankan saat harga telur tak kunjung stabil.
Baca juga: Seorang Peternak Ayam Petelur di Blitar Menangis Histeris Saat Dicegah Temui Risma
Saat Siti berusaha mendekati Risma, seorang perempuan merangkul Siti. Ia pun berusaha berontak dan menangis keras sembari mengatakan sesuatu yang tak jelas.
Tak hanya petugas keamanan yang turun tangan. Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Blitar juga meminta Siti keluar dari area makam.
"Tolong hormati Makam Bung Karno!" kata seorang pejabat Pemkot Kota Blitar
Siti lalu dibawa ke ruang pantry di sebelah kantor sekretariat makam. Kemudian sejumlah pegawai Pemkot Blitar meminta wartawan untuk keluar ruangan.
Baca juga: Perbincangan Satu Menit Ganjar Pranowo dan Risma di Makam Bung Karno
Salah satu perempuan itu bernama Yessy. Ia mengaku sengaja menemui Risma untuk menanyakan janji Presiden Jokowi.
Risma didampingi Bupati Blitar Rini Syarifah menjelaskan jika Kemensos tak dapat mengintervensi jika uang dana bantuan sosial sudah ditransfer ke bank penerima.
Kalau saya dipaksa untuk membeli, itu aturannya saya enggak bisa, gitu lho. Paham ya," kata Risma kepada keduanya.
Baca juga: Tak Sengaja Bertemu Risma di Makam Bung Karno, Ganjar: Loh, Ada di Sini?
Yessy pun kembali menanyakan kemungkinan bantuan sosial bisa menyerap telur dari peternak rakyat. Lagi-lagi Risma menegaskan jika ia tak bisa melakukannya.
"Begitu uang itu turun dari kami, kemudian sampai bank penerima, udah ini ada aturannya sendiri. Yang ngatur bukan kami," kata Risma.
Setelah berbicara dengan Risma, Yessy dan rekannya diminta untuk keluar area makam.
Bahkan saat wartawan akan mewawancarai Yessy, pejabat tersebut tetap meminta keduanya keluar dari area makam.