Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Peternak Ayam Petelur di Blitar Menangis Histeris Saat Dicegah Temui Risma

Kompas.com - 24/10/2021, 16:03 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang perempuan paruh baya tiba-tiba menghampiri Menteri Sosial Tri Rismaharini yang sedang mengawasi pembenahan Makam Presiden Soekarno di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Jawa Timur, Minggu (24/10/2021).

Perempuan yang kemudian diketahui bernama Siti Masroah itu segera dicegah sejumlah orang yang berada di dekatnya saat berusaha menyampaikan sesuatu.

Seorang perempuan kemudian merangkul Siti yang masih berusaha mendekati Risma. Namun, Siti berusaha berontak dan menangis keras sembari mengatakan sesuatu yang tidak dapat terdengar jelas.

Beberapa petugas keamanan turun tangan, membawa Siti menjauh dari Risma hingga mendekati pintu gerbang makam.

Adegan itu berlangsung cukup lama hingga sejumlah pejabat Pemerintah Kota Blitar ikut meminta Siti keluar dari area makam.

"Tolong hormati Makam Bung Karno!" kata seorang pejabat Pemkot Kota Blitar.

Siti akhirnya keluar dan dibawa ke ruang pantry di sebelah kantor sekretariat makam. Di ruangan itu, beberapa pegawai Pemkot Blitar meminta wartawan untuk keluar.

Kepada Kompas.com, pengurus Paguyuban Peternak Rakyat Nasional Yesy Yuni mengatakan bahwa Siti adalah peternak rakyat asal Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, yang mengalami kebangkrutan dan menanggung utang perbankan.

Baca juga: Peternak Ayam Petelur di Kediri Kibarkan Bendera Putih

Yesy menyebut, Siti hendak mengadukan nasibnya kepada Risma. Peternak itu juga ingin menanyakan janji Presiden Joko Widodo untuk menyerap telur produksi peternak rakyat ke dalam bantuan sosial non tunai.

Peternak akan tagih janji Jokowi

Ketika Siti dibawa ke salah satu ruangan di sekretariat makam, dua perempuan peternak lainnya menemui Risma di dalam area pagar makam. Salah satu peternak itu adalah Yesy yang sengaja datang untuk menanyakan janji Presiden Jokowi.

Didampingi Bupati Blitar Rini Syarifah, Risma terlihat memberikan penjelasan kepada dua perwakilan peternak ayam petelur tersebut.

"Kalau saya dipaksa untuk membeli, itu aturannya saya enggak bisa, gitu lho. Paham ya," kata Risma kepada keduanya.

Risma menambahkan, begitu uang dana bantuan sosial ditransfer oleh Kemensos ke bank penerima, Kemensos tidak lagi dapat mengintervensi.

Ditanya sekali lagi oleh Yesy jika ada kemungkinan bantuan sosial menyerap telur dari peternak rakyat, Risma kembali menegaskan pihaknya tidak dapat melakukannya.

"Begitu uang itu turun dari kami, kemudian sampai bank penerima, udah ini ada aturannya sendiri. Yang ngatur bukan kami," kata Risma.

Halaman:


Terkini Lainnya

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Suami Bunuh Istri di Riau, Sakit Hati Korban Hina dan Berkata Kasar ke Ibunya

Regional
Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni  Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Di Hadapan Ketua BKKBN Sumsel, Pj Ketua TP-PKK Tyas Fatoni Tegaskan Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting

Regional
Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Banyak Pegawai Tak Gunakan Seragam Korpri Terbaru, Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kalau Tak Mampu, Saya Belikan

Regional
Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Warga 2 Desa Diimbau Waspada Banjir Lahar Gunung Lewotobi Laki-laki

Regional
Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com