Beruntung, dalam kebakaran yang cukup besar ini tidak ada korban jiwa.
"Untuk penyebab kebakaran belum dapat dipastikan, namun kerugian mencapai Rp 200 juta," kata Darmansyah.
Pasca kebakaran, pagi ini pihaknya bersama warga bahu-membahu membersihkan puing-puing sisa kebakaran.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Damkar dan Linmas Dinas Pemadam Kebakaran Rohul, Razqi Galileo mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
"Penyebab kebakaran belum diketahui. Karena, api berasal dari salah satu rumah kontrakan yang tidak ada penghuninya. Yang jelas kita bersyukur tidak ada korban jiwa," kata Razqi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu.
Ia mengatakan, untuk pemadaman api pihaknya mengerahkan dua unit armada Dinas Damkar Rohul dengan 12 anggota.
Sedangkan satu unit armada pemadam lagi dari BPBD Rohul.
Kata Raqzi, saat tim datang di lokasi, api sudah membesar dan sudah sulit dipadamkan.
"Anggota sampai di sana api sudah merembet ke empat rumah lainnya. Karena warga agak lama menginformasikan ke kita, mungkin karena panik atau menyelamatkan barang-barang dulu, sehingga api sudah membesar," sebut Razqi.
Dia mengatakan, dari lima unit rumah yang terbakar, empat bangunan habis total.
Sedangkan satu lagi, kondisinya masih bisa direhalibitasi.
"Kebakaran ini terjadi di permukiman padat penduduk. Jadi, saat itu api sempat menyambar bagian atas dua rumah petak lainnya yang ada didekat lima rumah yang terbakar ini. Tapi, beruntung anggota dengan sigap memadamkan api," kata Razqi.
Terkait bencana kebakaran ini, Razqi berharap kepada seluruh pemerintah desa yang ada di Negeri Seribu Suluk, itu memiliki alat pemadam api ringan (APAR).
Hal itu untuk mengatasi kebakaran agar tidak cepat membesar atau merembet ke bangunan lainnya.
"Kami berharap, kepada semua pihak desa menyiapkan beberapa titik APAR. Karena kalau hidran kan biayanya cukup besar, dan perawatannya juga sulit. Jadi, kami harap seluruh desa minimal harus punya APAR, karena alat ini sangat membantu mengatasi kebakaran. Dan, kita juga berharap tidak ada lagi kejadian kebakaran," tutup Razqi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.