Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Karyawan Pinjol Peneror Ibu di Wonogiri hingga Bunuh Diri, Ogah "Resign", Digaji hinga Rp 15 Juta Per Bulan

Kompas.com - 24/10/2021, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - WPS, seorang ibu rumah tangga di Desa Selomarto, Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah mengakhiri hidupnya pada Sabtu (21/10/2021) siang.

Sebelum bunuh diri, WPS sempat menulis surat kepada suaminya. Ia mengaku memiliki pinjaman di 25 aplikasi pinjaman online dengan total mencapai Rp 51,3 juta.

Salah satu pinjol ilegal yang melakukan teror pada WPS adalah Fulus Mujur.

Baca juga: Cerita Lengkap TM Korban Pinjol, Utang Rp 2,6 Juta Cair 50 Persen, Telat Sehari Sudah Diteror Debt Collector, Akhirnya Depresi

Hal tersebut terungkap setelah Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menggerebek 5 wilayah di sekitar Jakarta.

Polisi mengamankan 7 orang termasuk JS, warga negara China yang diduga sebagai bos pinjaman online. Serta Ketua KSP Solusi Andalan Bersama yakni MDS dan rekannya, SR.

Baca juga: Bos Pinjol yang Teror Ibu di Wonogiri hingga Bunuh Diri Akhirnya Tertangkap, Ternyata WN China

Ogah resign karena alasan ekonomi

AY (29) adalah salah satu karyawan pinjol yang membuat seorang ibu di Wonogiri bunuh diri.

Dikutip dari Tribunnews.com, AY mengaku tak mau keluar dari kerjaan tersebut karena kebutuhan ekonomi.

Apalagi AY putus sekolah saat masih di SMP.

"Kan masih butuh uang, belum dapat kerjaan. Saya sekolah gak sampe lulus. SMP keluar," kata AY di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Pengelola Fulus Mujur, Pinjol yang Teror Ibu di Wonogiri hingga Bunuh Diri Berhasil Ditangkap, Uang Rp 20 Miliar Diamankan

AY juga mengaku baru bergabung perusahaan pinjol ilegal itu selama 3 bulan terakhir. Dia pun digaji sekitar Rp 5 juta per bulan oleh pihak perusahaan.

"Saya bekerja baru 3 bulan. Gajinya Rp 5 juta. Saya bekerja di rumah semua," ungkap dia.

Ia bercerita awalnya tak tahu jika bekerja di perusahaan pinjol ilegal. Menurutnya, ia hanya bertugas meneruskan SMS yang dikirimkan dari pihak perusahaan ke peminjam.

Baca juga: 4 Fakta Wagub Lampung Diteror Pinjol, Diteror hingga Polisi Turun Tangan

Dia mengungkapkan tidak memiliki akses untuk melihat pesan yang diteruskannya kepada peminjam.

Bahkan ia tidak mengetahui pesan itu berisikan teror hingga membuat ibu di Wonogiri bunuh diri.

"Saya baru tau ini pinjol ilegal di bulan 1 setelah kerja, saya baru 3 bulan. Udah sadar sebelum ditangkap. Cuman kan namanya butuh duit," tukas AY.

Baca juga: 4 Fakta Wagub Lampung Diteror Pinjol, Diteror hingga Polisi Turun Tangan

Digaji Rp 15 juta per bulan

Ilustrasi gajiThinkstockphotos.com Ilustrasi gaji
Salah satu pegawai lainnya adalah HH (35). Ia bercerita awal mula bekerja di perusahaan pinjol ilegal.

Dia mengaku baru bekerja selama 9 bulan terakhir. Sebelumnya dia adalah seorang wiraswasta. Menurut HH, awalnya tak tahu jika dirinya akan bekerja di perusahaan pinjol ilegal.

Pihak perusahaan hanya memberikan informasi dirinya akan bekerja sebagai pengirim SMS.

"Awalnya gak tau. Hanya dibilang untuk mengirim SMS. Seiring berjalannya waktu kita tau itu adalah pinjol dari narasi SMS yang kita terima," kata HH di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Cerita Lengkap Terbongkarnya Pinjol Ilegal di Sleman, Pengakuan Korban hingga Terungkapnya Sistem Teror yang Dijalankan

HH menyatakan gaji yang besar membuatnya bertahan bekerja di pinjol ilegal tersebut. Apalagi, dia sebelumnya hanya bekerja sebagai wiraswasta dan tidak lulus sekolah.

"Digaji Rp 15 juta sebulan. Sudah 9 bulan terakhir," kata dia dilansir dari Tribunnews.com.

HH menyatakan isi pesan teror kepada seorang Ibu di Wonogiri hingga bunuh diri bukan dibuat olehnya.

Di perusahaan itu, dia hanya ditugaskan meneruskan SMS yang dikirimkan oleh pihak perusahaan.

"Kami bukan bagian neror. Kita hanya meneruskan SMS. kita bukan Yang neror. Semua narasi atau konten semua dari server yang di atas kita," jelasnya.

Baca juga: Polisi di Tanjungpinang Mulai Selidiki Pinjol Ilegal

Cara kerja teror SMS

Ilustrasi SMSShutterstock Ilustrasi SMS
HH mengungkapkan cara kerja pinjol ilegal tersebut.

Menurutnya pihak perusahaan telah menyediakan peralatan yang akan digunakan untuk melakukan penagihan kepada peminjam.

"Jadi awal mula kita siapkan laptop, WIFI, dan alat modem pool. Alat modem pool alat yang digunakan untuk kartu SIM card yang kita dapat dari atasan kita, dan kartu SIM card sudah teregistrasi dan sudah diaktivasi," jelasnya.

Selanjutnya peralatan itu dikoneksikan kepada alat modem pool tersebut. Nantinya, modem pool itu akan diisi paket data oleh pihak perusahaan.

Baca juga: Polisi Temukan 6 Aplikasi Pinjol Ilegal Saat Gerebek Kantor Penagihan di Yogyakarta, Apa Saja?

"Jadi pertama kita nyalain HP, koneksi ke semua mesin. Kedua kita akan memakai SIM card. Kartu SIM card kita colokin ke mesin. Mesin ini akan kita isi paket. Setelah isi paket sms, maka otomatis kita akan hidupkan di software yang ada di PC. setelah itu SMS otomatis akan terkirim ke penerimanya," ungkap dia.

HH menerangkan karyawan akan mendapatkan pelatihan sebelum bekerja di perusahaan pinjol ilegal tersebut.

Ada 7 orang ditangkap

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Helmy Santika mengatakan ada tujuh orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Menurutnya masing-masing orang mendapatkan gaji maksimal Rp 20 juta per bulan.

"Di antara Rp 15 sampai Rp 20 juta per bulan," kata Helmy, Jumat (15/10/2021) dikutip dari Tribunnews.com.

Dijelaskan Helmy, ketujuh tersangka memiliki peran sebagai operator SMS blasting dan penagih hutang.

Baca juga: 4 Polda dan Bareskrim Bekerja Sama Buru WNA Pemodal Pinjol Ilegal

Mereka diduga bertanggung jawab atas ancaman dan teror yang didapatkan oleh ibu di Wonogiri hingga mengakhiri hidup.

Helmy menjelaskan para tersangka mengaku tidak hanya bekerja untuk satu perusahaan pinjol ilegal saja.

Mereka juga bekerja di banyak perusahaan selama 1 tahun terakhir.

"Ada yang sudah 3 bulan, 6 bulan, variatif. Ada yang 1 tahun malah," jelas Helmy.

Helmy menjelaskan karyawan pinjol ilegal ini diduga dibiayai seorang pendana yang juga merupakan warga negara asing (WNA) berinisial ZJ.

Baca juga: Catat, Ini Daftar Pinjol Ilegal dan Legal Terbaru

Saat ini, polisi masih memburu ZJ yang sudah ditetapkan sebagai DPO.

"Dan untuk tempat tinggal, akomodasi, disiapkan oleh si pendana. Pendana atas nama ZJ (DPO) merupakan WNA yang beralamat di Pagedangan, Tangerang yang diduga berperan sebagai pendana," katanya.

Sumber: Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com