Sementara itu, Koordinator Pelaksana Tata Layanan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Palembang, El Fachmi menambahkan, seluruh benur itu nantinya akan dibawa ke Pantai Tegal Mas dan Pantai Hurun di Lampung.
"Secepatnya akan dilakukan pelepasan untuk menghindari terjadinya kematian, karena benur ini hanya bisa bertahan selama delapan jam," ujarnya.
Fachmi mengatakan, maraknya penyelundupan benur ini, dikarenakan harga jual yang cukup menggiurkan di mana satu ekornya dihargai Rp 100.000 sampai Rp 200.000.
"Lobster jenis ini adalah komoditas ekspor ke Malaysia, Vietnam dan Singapura," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.