Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral di Medsos, "Curhat" Atlet PON Sumbar 20 Jam Tunggu Transit di Soekarno-Hatta, Tidur di Kursi, Uang Saku hanya 75.000

Kompas.com - 22/10/2021, 13:22 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com – Atlet cabang olahraga (cabor) bola tangan Sumatera Barat (Sumbar) Irfan Oktavianus mengunggah tulisan di Facebook soal pengalaman tidak mengenakkan timnya sepulang berlaga di PON XX Papua. 

Akibat harus melakukan transit sejak pukul 17.30 WIB (Kamis, 14 Oktober 2021) hingga kembali berangkat ke Padang pukul 15.30 WIB (Jumat, 15 Oktober 2021), setidaknya atlet cabor bola tangan harus menunggu selama 20 jam di Soekarno-Hatta.

Mereka harus beristirahat di kursi ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, lantaran tidak disediakan penginapan.  

Baca juga: Viral, Video Atlet PON Peraih Emas Pulang Naik Bus Umum ke Ciamis, Ini Ceritanya

Dalam unggahan itu Irfan menulis kalau mereka dilepaskan seperti anak ayam tanpa induk.

Berikut unggahan lengkapnya: "Curhatan adik2.. Mungkin tidak tau harus mengucap syukur atau iba hati, bersyukur karena telah dipulangkan dengan selamat oleh Allah SWT, dan iba hati rasanya ketika sudah berjuang mati2an untuk mengharumkan nama daerah, tetapi ketika kalah kita dilepaskan seperti anak ayam tanpa induk, beruntung bentum abti masih memberikan bantuan untuk makan,,semoga hal ini tidak terjadi lagi mendatang, (ini foto keadaan kita menunggu transit 1 hari 1 malam di ckg) tidur hanya d kursi ruang tunggu."

Irfan dan kawan-kawan hanya memiliki sisa uang saku sebesar Rp 75.000 untuk menunggu transit selama 20 jam.

Baca juga: Janjikan Bonus untuk Atlet PON, Gubernur NTB: Jangan Sampai Ada yang Menderita di Usia Tua

Melalui unggahannya Irfan mengatakan bahwa ia dikirimi uang sebesar Rp 2 juta dari bendahara umum Asosiasi Bola Tangan (ABTI) Sumbar.

"Iba Hati rasanya ketika sudah berjuang mati-matian untuk mengharumkan nama daerah tapi ketika kalah dilepas seperti anak ayam tanpa Induk. Beruntung bendum ABTI masih memberi bantuan makan. Semoga hal ini tidak terjadi lagi mendatang.

Baca juga: Janjikan Bonus ke Atlet PON, Wali Kota Bandung Kini Kebingungan Pemkot Tidak Ada Uang

Tanggapan pelatih cabor bola tangan Sumbar

Pelatih bola tangan Sumbar Seprinaldi membenarkan unggahan Irfan tersebut. 

“Kalau dari KONI hanya uang saku sebanyak Rp 75.000, kita sama-sama tahu saja berapa biaya makan di bandara Soekarno Hatta,” kata Seprinaldi saat dihubungi Kamis (21/10/2021), seperti dikutip TribunPadang.com.

Pelatih Bola Tangan Sumbar itu juga menyesalkan kenapa KONI Sumbar tidak memberikan penginapan pada para atlet saat melakukan transit.

Baca juga: Pulang Bawa Medali PON, Atlet Lampung Dapat Bonus Ratusan Juta Rupiah

“Menurut saya bahasa ditelantarkan itu munculnya dari sana, walau sebenarnya yang tidur di bandara banyak. Seperti Taekwondo malah hampir keseluruhan,” kata Seprinaldi. 

Seprinaldi membeberkan, saat berangkat dari Papua ada satu pelatih dan 14 atlet cabor bola tangan Sumbar. Dari jumlah itu, satu pelatih dan tiga atlet berdomisili di Jakarta dan Bogor sehingga tak lanjut ke Sumbar. 

Sehingga, bersisa 11 orang atlet bola tangan Sumbar yang harus menunggu transit selama 20 jam di Soekarno Hatta. 

Baca juga: Cerita Selly, Atlet Karate Peraih Medali PON Papua, Sempat Dilarang Ayah gara-gara Wajah Lebam Tiap Pulang Latihan

 

Tanggapan KONI Sumbar

Sekretaris Umum Asosiasi Bola Tangan (ABTI) Sumbar, sekaligus Wakil Ketua Umum KONI Sumbar, Septri, peristiwa itu terjadi 14 Oktober 2021 lalu.

Saat itu kepulangan atlet bola tangan harus dipercepat dari semula tanggal 16 Oktober, sehingga berangkat sesuai jadwal penerbangan tersedia, yang terbatas jadwalnya di Papua.

Para atlet dipulangkan dengan penerbangan terkoneksi untuk meminimalisir atlet kesulitan memindahkan barang dan ketinggalan pesawat.  

Septri juga menjelaskan bahwa kejadian transit berpuluh jam itu bukan hanya terjadi pada atlet bola tangan. 

“Kondisi itu dirasakan oleh seluruh elemen yang berangkat ke Papua, baik itu atlet, pengurus KONI dan yang lainnya merasakan hal serupa. Tapi jika pengurus mendapat perlakuan berbeda tentu wajar ada tuntutan dari para atlet, namun kenyataannya tidak,” kata Septri saat dihubungi Kamis (21/10/2021), seperti dikutip TribunPadang.com.

Ia menegaskan bahwa tidak ada yang mendapatkan penginapan saat transit.  Ia juga meminta maaf jika setelah semua yang didapatkan atlet bola tangan itu pihaknya disebut menelantarkan.

KONI Sumbar merasa sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mempersiapkan kenyamananan seluruh kontingen sejak keberangkatan hingga kepulangan.

“Sebenarnya saya sudah kumpulkan anak-anak sebelum kepulangan untuk menjelaskan situasi menjelang mereka bertolak ke Padang. Saya juga pesankan agar nantinya mereka tidak membahas hal-hal di luar kendali mereka,” bebernya via telepon.

 

Tanggapan Dispora Sumbar

Kondisi transit puluhan jam ini juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Prestasi Dispora Sumbar Tasliatul Fuadi.

Menurut Fuad transit puluhan jam itu memang benar adanya baik di Jakarta maupun Makasar.

“Semuanya merasakan hal yang sama terkait transit dengan durasi panjang ini, hal ini bukan hanya terjadi pada atlet bola tangan. Malah seluruh atlet bahkan panitia dan pengurus kontingen Sumbar, itu realitanya sesuai dengan maskapai penerbangan yang ada di hari tersebut,” ucap Fuad saat dihubungi Kamis (21/10/2021), seperti dikutip dari TribunPadang.com. 

Fuad juga menjelaskan bahwa sebenarnya Dispora dan KONI Sumbar sudah melakukan verifikasi anggaran, namun ia mengaku luput memperhitungkan waktu transit yang lebih dari 12 jam.

Sehingga hanya menganggarkan biaya konsumsi masing-masing orang sebesar Rp 150.000 pulang pergi.

“Dalam anggarannya kami memang tidak ada menyediakan dana untuk penginapan saat transit. Menurut perkiraan kami waktu itu para kontingen nantinya hanya akan berada di bandara dengan waktu paling lama 6-8 jam,” paparnya.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut, itu sesuai ketersediaan anggaran,” terangnya.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Viral Curhat Atlet PON Sumbar Dilepas Bak Anak Ayam Tanpa Induk, Tidur di Kursi Ruang Tunggu Bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com