Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Karolus Belmo Dosen asal NTT yang Juga Pemulung Sampah, Tak Malu meski Dicibir

Kompas.com - 22/10/2021, 12:19 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Tidak malu

Karolus pun tidak malu memungut sampah dan menjadi pemulung. Ia pun tidak minder saat ada mahasiswa, rekan sesama dosen atau kerabat yang melihatnya memungut sampah.


"Justru saya berharap mahasiswa saya lebih sering menemukan saya memungut sampah karena secara tidak langsung saya sudah menasihati mereka tentang kebersihan," kata dia.

Rasa malu dan minder juga dirasakan pihak keluarga. Orangtua dan mertuanya menentang keras aksi Karolus menjadi pemulung.

"Terkadang istri saya menjadi sasaran mendapatkan peringatan dari orangtua dan mertua saya bahwa tidak sepantasnya saya memungut sampah," kata dia.

Namun, ia mengakui kalau ini sudah lama menjadi kebiasaannya.

"Saya selalu memberikan alasan bahwa hidup ini singkat sehingga kita memberikan yang terbaik bagi lingkungan. Menjadi pemulung bukan pekerjaan hina sehingga kita tidak perlu gengsi," ujar dia.

Dia menilai, kuantitas sampah di Kota Kupang apalagi di jalanan cukup tinggi sehingga sampah tidak pernah habis.

Sebagai dosen di STIM Kupang, Karolus Belmo juga mengajar mata kuliah etika bisnis, yang mencakup tentang etika lingkungan dan ekologi dengan mencintai kebersihan.

Diakhir sesi perkuliahan, ia mengajak mahasiswanya melakukan aksi bersih-bersih pantai di pantai warna Oesapa guna menumbuhkan rasa kecintaan lingkungan dan kebersihan kepada mahasiswa.

"Saya menjadi pemulung karena saya melihat kesadaran kebersihan warga sangat rendah," kata Karolus.

Menggeluti pekerjaan sebagai pemulung bukan saja dilakukan di Kota Kupang.

Baca juga: Bersama Istri asal Prancis, YouTuber Indra Budiman Raih Jutaan Rupiah dari Konten Begini di Lombok

Jika dia berlibur ke kampung halamannya di Atapupu, Kabupaten Belu, Karolus juga melakukan aksi yang sama mengajak beberapa kerabat memungut sampah di pantai pasir putih sehingga pantai tetap bersih.

Sampah yang bisa dijual kemudian dibersihkan dan dititipkan di bus agar dibawa ke Kota Kupang untuk dijual.

Cibiran dan rasa kesal sering datang dari orangtua dan mertua, tetapi ia mengaku tidak malu dengan aksinya dan tidak serta merta menghentikan aksinya.

Ia berharap, ia bisa mewariskan hal baik tentang kecintaan pada lingkungan.

"Saya peduli kebersihan dimulai dari lingkungan keluarga," ujar dia.

"Yang membuang sampah bukan masyarakat kecil namun justru dilakukan masyarakat berduit," tambah dia.

Tanpa melupakan tugas pokok sebagai dosen, ia mengakui memungut sampah sudah menjadi panggilan jiwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com