Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kawanan Monyet Liar "Serbu" Puskesmas di Cianjur, dari Curi Spion Mobil hingga Masuk Permukiman

Kompas.com - 22/10/2021, 10:53 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Warga Kampung Cariu, Desa Mangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, resah dengan masuknya kawanan monyet ke permukiman.

Pasalnya, tak hanya menjarah makanan, monyet-monyet tersebut juga melakukan perusakan.

Bahkan, puluhan mobil yang terparkir di halaman puskesmas setempat turut dirusak, termasuk kamera pengawas, atap plafon hingga pipa paralon saluran air.

Baca juga: Kawanan Monyet Masuk Puskesmas, Merusak Sejumlah Fasilitas

Gondol puluhan kaca spion dan rusak CCTV

Kepala Tata Usaha Puskesmas Cugenang Faizal Azis mengungkapkan, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak sebulan terakhir.

Pada waktu-waktu tertentu, sebut Faizal, kawanan hewan primata itu mendatangi puskesmas dan melakukan perusakan.

"Sudah ada sepuluh mobil yang kena,  semua kaca spionnya diambilin. Awalnya kita kira ada yang curi, ternyata dirusak sama mereka," kata Faizal kepada Kompas.com, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Misteri Puluhan Spion Mobil Raib di Halaman Puskesmas, Awalnya Dikira Dicuri, Ternyata Ini Sebabnya

"Dua unit CCTV juga dicopot-copotin, kameranya dibuang ke atap bangunan lama," katanya lagi.

Menurut Faisal, kawanan monyet itu diduga lapar karena kerap mengorek-orek tempat sampah untuk mencari makanan.

"Memang sejauh ini belum ada indikasi menyerang ke manusia, tapi cukup meresahkan apalagi sudah mulai merusak segala," ujar Faizal.

Baca juga: Kawanan Monyet Serbu Panti Asuhan, Masuk ke Toilet dan Kamar Tidur

Jarah Makanan

Rosita (27), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi puskesmas  menuturkan, selain mengambil makanan milik warga, kawanan monyet itu juga sempat merusak jemuran.

"Dalam satu kawanan itu bisa sampai lima ekor. Awalnya tidak mengganggu, tapi makin ke sini malah berulah, warga jadi resah takut menyerang ke orang," kata Rosita.

Baca juga: Gedung Sekolah Kosong di Tangerang Jadi Sarang Kawanan Monyet, Pemkab Gandeng BKSDA untuk Evakuasi

Apalagi, terang dia, dari kawanan tersebut terdapat seekor monyet yang posturnya besar dan terlihat agresif.

"Sering kalau diusir-usir mah tapi balik lagi balik lagi ke sini, mungkin lapar dan cari makanan di sini," ujar Rosita.

Baca juga: Gara-gara Kawanan Monyet Liar, Sebuah Sekolah di Pekanbaru Diliburkan Sepekan

 

Masih Berkeliaran

Seorang pegawai Puskesmas Cugenang, Cianjur memerlihatkan kondisi ambulan yang dirusak kawanan monyet.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Seorang pegawai Puskesmas Cugenang, Cianjur memerlihatkan kondisi ambulan yang dirusak kawanan monyet.
Anggota Animal Rescue Damkar Cianjur Ade Risyan mengatakan, telah menerjunkan satu tim untuk melakukan perburuan.

Disebutkan, tim memakai alat berupa jerat sederhana agar tidak sampai melukai hewan tersebut.

"Kita masih menunggu kawanan monyet ini turun lagi ke permukiman," kata Ade saat dihubungi, Kamis.

Menurut Ade, kawanan monyet tersebut diduga berasal dari kawasan hutan yang berada tak jauh dari lokasi permukiman penduduk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com