KOMPAS.com - Banyak yang menyangka Kapal Van de Wijck hanyalah bagian dari cerita fiksi Novel Tenggelamnya Kapal Van de Wijck yang ditulis oleh Buya Hamka pada tahun 1938.
Novel tersebut diterbitkan sebagai cerita bersambung di rublik "Feuilleton" majalah Pedoman Masyarakat.
Pada tahun 1938, cerita bersambung tersebut diterbitkan dalam bentuk buku di Medan oleh Penerbit Centrale Courant setelah cerita tersebut dikumpulkan oleh Syarkawi.
Novel ini menceritakan Zainudin dan Hayati, sepasang kekasih yang terhalang cintanya karena adat Minangkabau yang terkenal kukuh.
Baca juga: Mencari Jejak Kapal Van der Wijck yang Tenggelam Tahun 1936 di Perairan Lamongan
Pada akhir tahun 2013, novel karya Buya Hamka diadaptasikan dalam sebuah film yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van der Wijk.
Film berdurasi 2 jam 35 menit itu tayang perdana pada 19 Desember 2013 itu menyedot banyak perhatian penikmati film.
Dalam tujuh hari pemutaran, film yang dibuat oleh Soraya Intercine Film tersebut ditonton oleh 570 ribu penonton.
Kapal Van der Wijk sebenarnya bukanlah fiksi. Kapal milik maskapai Belanda nyata ada dan kapal tersebut tenggelam di Perairan Lamongan pada tahun 1936.
Baca juga: Tim Ekspedisi Kapal Van Der Wijck Gagal Menyelam karena Arus Kuat
Berikut 7 fakta tentang Kapal Van der Wijk:
Gubernur tersebut bernama Jonkheer Carel Herman Aart Van Der Wijck
Kapal Van de Wijck adalah kapal penumpang yang mewah dan indah. Kapal tersebut juga dikenal dengan Titanic dari Indonesia.
Carel Herman merupakan seorang Belanda yang lahir di Ambon pada 29 Maret 1840 dan meninggal di Baarn, 8 Juli 1914.
Baca juga: Benarkah Kapal Van der Wijck Tenggelam di Perairan Lamongan? 13 Orang Ini Akan Membuktikan
Semasa hidupnya, Carel Herman pernah melaksanakan tugas dan operasi “Pengendalian Lombok” di bawah perintah Ratu Emma van Waldeck-Pymont.
Kapal Van der Wijck memiliki panjang sekitar 97.5 meter dengan lebar 13.4 meter dan tinggi 8.5 meter.
Kapal ini terbagi menjadi tiga kelas, yakni kelas pertama dengan kapasitas 60 penumpang, kelas dua sebanyak 34 penumpang, dan geladak dengan daya tampung 999 penumpang.
Baca juga: Tim Ekspedisi Temukan Titik Diduga Lokasi Kapal Van Der Wijck
Tahun 1921, kapal tersebut berlayar dari Feyenoord, Rotterdam menuju Indonesia.