Sementara untuk strategi atau tip agar terpaksa rutin berolahraga, ia membaginya dalam empat hal.
Pertama, mencari alasan yang kuat untuk berolahraga. Jika badan melar, yang diganti bukan ukuran bajunya, tetapi pola hidup dan pola makan.
Kedua, mengatur jam alarm pengingat waktu olahraga. Ketiga, letakkan pakaian olahraga di depan pintu kamar.
Keempat, mengajak keluarga, teman dan sahabat untuk berolahraga bersama.
"Itu mudah sekali dilakukan, gratis, praktis. Sehat itu mahal, tetapi sakit jauh lebih mahal," kata dia.
Menurutnya, kebiasan seperti itu harus diterapkan secara rutin dan konsisten agar badan sehat dan bugar.
Baca juga: Cerita Nasi Soto Ayam Murah Rp 2.000 Per Porsi Milik Yus, Pelanggannya Ojol hingga Bermobil
Ia menyampaikan, Indonesia adalah negara nomor satu yang paling malas jalan kaki di dunia. Hal itu juga menjadi faktor rendahnya aktivitas fisik masyarakat.
"Indonesia masuk dalam ranking 108 dari 195 negara yang perkiraan usia hidupnya sekitar 73 tahun. Masih di bawah rata-rata perkiraan usia hidup masyarakat dunia," kata dia.
Lalu bagaimana dengan Jawa Timur? Menurut Kunjung, rata-rata usia hidup masyarakat Jawa Timur paling rendah di Pulau Jawa.
"Peringkat satu yaitu Djogjakarta dan kita (Jatim) ada di peringkat 10," kata dia.
Senior doctor Kortex dr Gigih Pramono mengatakan, rendahnya aktivitas gerak tubuh dapat memunculkan penyakit stroke.
Ia menyampaikan, stroke adalah gangguan pembuluh darah otak yang sifatnya mendadak.
"Ketika kita berbicara mengenai stroke, sebenarnya kita berbicara mengenai kesehatan secara holistic dan komprehensif," kata Gigih.
Ia menyebut, setidaknya diperlukan dua hal penting untuk mencapai kesehatan yang holistic, yaitu tulang belakang yang sehat dan sirkulasi darah yang sehat pula.
"Jika kita ingin hidup sehat maka yang terbaik adalah melakukan olahraga secara rutin," ucap Gigih.
Gigih menambahkan, WHO menganjurkan setidaknya seseorang memiliki waktu 150 menit dalam satu minggu dan membakar 300 kalori dalam sekali olahraga.
"WHO juga menyarankan, apapun olahraganya, harus disertai dengan olahraga cardio yang sifatnya endurance, misalnya jalan kaki, lari, atau bersepeda," kata Gigih.
Baca juga: Pelni Ambon Bolehkan Anak Usia 12 Tahun Naik Kapal Tanpa Surat Vaksin
Di akhir sesi, Unesa bersama PT Kortex Global Sejahtera menandatangani nota kesepahaman kerja sama untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Unesa menggandeng Kortex dalam kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada komunitas serta pengembangan citra Unesa dan juga Kortex.
Secara khusus Pusat Kajian Ilmu Keolahragaan (PKIK) LPPM Unesa menindaklanjuti hal ini dengan perjanjian kerjasama (PKS) pada bidang olahraga untuk upaya pencegahan penyakit stroke bagi civitas akademika Unesa dan komunitas KORTEX Indonesia.
"Kami tidak akan berhenti di sini, kegiatan untuk membantu masyarakat meningkatkan derajat kesehatannya akan terus kami lakukan," kata Direktur Utama Kortex dr Agus C Anab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.