Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Tahun Jadi Guru, Sri Hartuti Digaji Rp 350.00 Per Bulan, Tinggal Bersama Kambing, Suami Kerja Serabutan

Kompas.com - 21/10/2021, 18:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sri Hartuti sudah 17 tahun mengajar di SD Pandean 4, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Dia tinggal di Dusun Sure, Desa Pandean, di tengah hutan jati di kawasan KPH Ngawi.

Bersama suaminya dan tiga anaknya, ia menempati rumah sederhana berlantai tanah yang menyatu dengan kandang kambing.

Dinding dan pintunya terbuat dari anyaman bambu. Tampak celah-celah menganga di beberapa sisi sehingga angin pun masuk dengan mudah.

Bau tak sedap menyeruak dari kandang kambing yang satu atap dengan rumah.

“Mohon maaf baunya tak sedap dari kandang kambing,” kata Sri Hartuti, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Camat di Ngawi Ini Menangis Lihat Guru di Wilayahnya Tinggal bersama Kambing

Gaji Rp 350.000 per bulan

Rumah Sri Hartuti yang menyatu dengan kandang kambing membuat teman teman anaknya mengejak tidru dengan kambing.KOMPAS.COM/SUKOCO Rumah Sri Hartuti yang menyatu dengan kandang kambing membuat teman teman anaknya mengejak tidru dengan kambing.
Walaupun sudah mengajar selaam 17 tahun, status Sri Hartuti masih gutu tidak tetap. Setiap bulan ia menerima gaji Rp 350.000.

Sementara suaminya bekerja serabutan di kebun dengan penghasilan tak seberapa.

Kondisi itu membuat mereka tak mampu membangun rumah yang layak. Tempat tinggal saat ini dibangun di atas tanah Perhutani.

“Ini pun tanahnya numpang di Perhutani. Untuk memperbaiki, gaji kami tak cukup,” ucapnya.

Dengan kondisi kekurangan, Sri Hartuti tetap melaksanakan kewajibannya untuk mendidik anak-anak di desanya.

Baca juga: Kisah Guru Tinggal bersama Kambing di Tengah Hutan Jati, Sukses Entaskan Buta Huruf di Desanya

Menurutnya banyak warga yang masih buta huruf serta banyak anak yang putus sekolah.

“Pada awal mengajar di sini, anak kelas 4 SD banyak yang tidak bisa membaca. Saya ingin anak anak di sini pandai,” ujarnya.

Setelah 17 tahun mengajar, beberapa muridnya sudah sukses seperti menjadi polisi, pengusaha sukses dan ada yang meneruskan kuliah,

“Meski keadaan saya begini, saya bangga kalau ada anak didik saya yang tahu lewat di sini menyapa saya. Anak didik saya sudah ada yang jadi polisi, pengusaha, dan banyak juga yang kuliah,” ujarnya terharu.

Baca juga: Guru Honorer di NTB Tewas Gantung Diri di Ruang Tamu, Ini Dugaan Pemicunya

Camat Karanganyar menangis

Ilustrasi siswaDOK. PIXABAY Ilustrasi siswa
Camat Karanganyar Nur Yudhi M Arifin menangis saat mengetahui ada warganya yang berprofesi guru tinggal dengan kambing di tengah hutan jati.

Bahkan ia menyangka rumah pengajar SD Pandean 4 itu adalah kandang kambing.

“Saya pertama melihat langsung tanya ke kepala dusun (Kasun), itu rumah apa seperti kandang kambing karena di depannya memang ada kambing,” ujar Nur Yudhi saat ditemui di rumah Sri Hartuti, Kamis (21/10/2021).

Arifin menambahkan, meski sering berkeliling kampung, dia mengaku baru pertama kali menemukan rumah warganya yang sangat tidak layak huni.

Baca juga: Cerita di Balik Nazar Supriyadi Jalan Kaki Klaten-Yogya, Ada Penantian Panjang Sang Guru Honorer

“Saya keliling ke sini karena persentase vaksin di kampung sini hanya 14 persen,” imbuhnya.

Arifin mengaku akan berusaha semampunya membantu Sri Hartuti agar bisa hidup lebih layak.

Apalagi, Sri Hartuti adalah seorang guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan.

“Saya merasa jadi camat gagal. Saya akan berusah membantu sebisanya,” ucap dia dengan mata berkaca-kaca.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sukoco | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com