Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggrek Asal Salatiga Juara Kontes Nasional, Terjual Rp 7 Juta

Kompas.com - 21/10/2021, 17:45 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Di balik kemeriahan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, ada even Papua Orchid Show 2021 yang juga diikuti peserta dari seluruh Indonesia.

Dalam even tersebut, kontingen Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Salatiga Raya memenangkan tujuh kategori.

Kemenangan tersebut diraih untuk kelas Best of Section Phalaenopsis Hybrid, juara 1 Class Spatulata segala bentuk dan warna, juara 1 Phalaenopsis Hybrid warna dasar ungu dan pink, juara 1 Caladium, juara 1 Merangkai Bunga Sabun, juara 3 Phalaenopsis warna dasar ungu dan pink, serta juara harapan Landscape Papua Orchid Show.

Baca juga: Berawal dari Anggrek Ditemukan di Hutan, Andarias Punya Usaha Beromzet Ratusan Juta Rupiah

Sekretaris DPC Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Salatiga Raya Lila Martini mengatakan tananam andalan yang dibawa kontingen adalah jenis Anggrek Besi Papua.

"Tanaman itu bisa menang karena timmingnya tepat. Bentuknya bagus, tanaman subur karena memang rawatannya sudah lama," jelasnya, Rabu (20/10/2021).

Anggrek Besi Papua tersebut, lanjutnya, perakarannya sudah menempel di pot, perform batang tegak lurus.

"Bunga juga pas mekar semua, pangkal tangkai sampai ujung mekar, tiga tangkai," kata Lila.

Setelah memenangkan lomba tersebut, tanaman anggrek langsung dibeli kolektor seharga Rp 7 juta.

Anggrek itu langsung dijual untuk menutup biaya perjalanan anggota DPC PAI ke Papua.

Baca juga: Upaya Konservasi Anggrek Pensil, Tanaman Langka di Bangka Belitung

Dia mengatakan, harga anggrek memang cenderung stabil dibanding tanaman lain.

"Kalau yang lain memang setelah booming, harga langsung turun setelah tidak jadi tren. Kalau anggrek stabil karena memang dari dulu digemari," ungkapnya.

Lila mengatakan, bisnis anggrek masih menjanjikan meski sempat terdampak pandemi Covid-19.

"Satu tahun pandemi memang terasa, bahkan sempat tidak ada pembelian sama sekali. Kalau kondisi normal, sebulan itu bisa laku hingga Rp 15 juta," ujarnya.

Menurutnya, harga anggrek tergantung pada jenis dan kelangkaan.

"Anggrek yang murah itu jenis spesies d hutan dan langsung dijual harga mulai dari Rp 10.000, kalau yang langka dan untuk koleksi harganya mulai Rp 1,5 juta," kata Lila. Dia sudah bisnis anggrek selama empat tahun.

Baca juga: Menhub Sebut Pengembangan Pelabuhan Anggrek Gorontalo Gunakan Skema KPBU

Lila mengungkapkan anggrek jenis hibrid cocok untuk pemula yang ingin menanam anggrek.

Namun, seringkali jenis ini bagus di toko tapi karena salah perawatan mati saat ditangan pembeli.

"Itu karena anggrek termasuk rakus pupuk, namun saat di rumah perawatan seadanya dan cenderung disirami terus. Padahal meski suka di tempat lembap, butuh masa untuk kering. Setiap tanaman juga tidak bisa disamakan, beda perawatan dan penanganan," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com