Bentrok Warga dengan Simpatisan Perguruan Silat di Lamongan, 3 Orang Luka, Situasi Diklaim Sudah Terkendali

LAMONGAN, KOMPAS.com - Bentrokan terjadi antara simpatisan pengikut perguruan silat dengan warga di ruas jalan raya di Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur, Rabu (20/10/2021). 

Insiden tersebut membuat tiga orang dari perguruan silat dengan inisial AH, SA dan NR, mengalami luka-luka di bagian wajah dan kepala hingga harus mendapat perawatan medis di Puskesmas Karanggeneng.

Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana mengatakan, saat ini kondisi sudah kondusif. 

"Alhamdulillah sudah aman, terkendali," ujar Miko Indrayana saat dikonfirmasi, Kamis (21/10/2021).

Baca juga: Bantuan Rp 1,2 Juta Mulai Disalurkan di Lamongan, 7.000 PKL Masuk Daftar Penerima

Saat ini satu korban yang luka-luka pun telah dinyatakan sembuh. Sementara dua orang sisanya masih dalam perawatan medis.

Peristiwa gesekan berujung tawuran itu bermula saat salah satu perguruan silat yang ada di Lamongan mengesahkan anggota baru sekitar pukul 13.00 WIB.

Namun selang satu jam kemudian, ada rombongan konvoi yang hendak menuju ke lokasi acara pengesahan tersebut.

Belum sampai tiba di lokasi, rombongan tersebut terlibat bentrok dengan warga sekitar.

Diduga ada sejumlah oknum yang sengaja melakukan upaya provokasi, sehingga mengakibatkan bentrok tersebut terjadi.

Mengetahui adanya bentrokan, pihak kepolisian kemudian bergerak cepat untuk mengurai dan mendorong mundur rombongan konvoi tersebut, hingga ke perbatasan Bojonegoro dan Gresik.

Baca juga: Eksplorasi Lanjutan Kapal Van der Wijck di Lamongan Berakhir, Ini Hasilnya...

Polisi sempat mengamankan enam orang terkait bentrokan tersebut.

Kendati demikian, pihak kepolisian belum menentukan tersangka dalam kejadian ini.

"Masih proses penyelidikan, pendalaman lebih lanjut," ucap Miko.

Pasca-kejadian, pihak kepolisian langsung menggelar patroli bersama di lokasi kejadian dan sekitarnya.

Polisi juga melakukan konsolidasi dan koordinasi terhadap para pengurus perguruan silat yang ada di Lamongan, supaya tidak mudah terprovokasi dengan kejadian tersebut.