Kendati warga setempat tidak berani menyentuh dan menyakralkan lokasi tenggelamnya kapal Van der Wijck, namun Wicaksono mewakili BPCB justru khawatir dengan mereka yang berasal dari luar, diperkirakan bakal memanfaatkan kesempatan ini.
"Ada botol anggur, peti-peti muatan. Saya kira itu bisa dijadikan museum, dengan barang-barang tersebut bisa menceritakan tentang sejarah," kata Wicaksono.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang mendengar paparan menambahkan, pihaknya siap mendukung upaya yang dilakukan oleh BPCB dalam agenda penemuan kapal Van der Wijck.
Temuan awal ini bakal dijadikan kajian awal oleh pihaknya sebelum menentukan kebijakan lebih lanjut.
"Ini adalah titik awal, menunjukkan bahwa Van der Wijck itu ada dan fakta. Ke depan akan koordinasi dengan pimpinan masing-masing, kalau sudah menyangkut Indonesia kan bisa jadi tidak hanya Lamongan, tapi bisa lebih luas lagi," kata Yuhronur.
Baca juga: Eksplorasi Kapal Van der Wijck di Perairan Lamongan Kembali Dilanjutkan
"Kapan itu akan diangkat dan mau dijadikan apa, apakah museum atau lainnya, saya kira itu soal teknis saja. Mudah-mudahan ini akan bermanfaat bagi semua, tidak hanya Lamongan," tutur Yuhronur.
Dalam kesempatan ini, Wicaksono juga meminta bantuan kepada semua pihak untuk dapat menjaga sekitaran lokasi tersebut, sembari pihaknya bakal kembali melakukan langkah lanjutan.
Wicaksono juga mengaku, sudah memberitahu jajaran Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud RI terkait penemuan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.