Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Ganteng-ganteng Koruptor: Kisah "Serigala" dari Kuansing

Kompas.com - 21/10/2021, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KPK temukan pola baru

Dari beberapa OTT yang gencar dilakukan belakangan ini, terlihat bahwa KPK sepertinya menyasar kasus-kasus rasuah bernuansa "perda" alias pertalian darah. 

Ada kasus Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari yang bersama suaminya, Hasan Aminudin yang pernah menjabat bupati sebelumnya, menduitkan jabatan kepala desa.

Walikota Cimahi Atty Suharti yang tertangkap OTT KPK pada 2016 silam memalak izin pembangunan Pasar Atas Baru Cimahi.

Atty seperti meneruskan modus permainan suaminya, Walikota Cimahi periode 2001-2012 Itoch Tochija, yang rajin "main" di pasar. Selain izin pembangunan Pasar Atas Baru, Itoch juga diduga kuat memainkan izin pembangunan Pasar Raya Cibereum, Cimahi.

Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rita Widyasari juga meniru pola penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan ayahnya yang menjabat bupati sebelumnya Syaukani Hasan Rais. Perizinan proyek selalu ada tarifnya.

Walikota Kendari, Sulawesi Tenggara Adriatma Dwi Putra juga berkhidmat dengan Walikota Kendari sebelumnya Asrun yang juga ayah kandungnya dalam hal suap perizinan proyek.

Sedangkan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin dan ayahnya yang mantan Gubernur Sumatera Selatan dan juga pernah menjabat Bupati Musi Banyuasin, “piawai” dalam hal catut-mencatut proyek infrastruktur.

Bupati Klaten, Jawa Tengah Sri Hardini yang melanjutkan dua periode kepemimpinan suaminya Haryanto Wibowo juga menggenapi “keambyaran” suami istri yang menjadi kepala daerah dalam memanfaatkan segala penjuru mata angin korupsi. Mulai dari promosi jabatan, pengadaan buku paket, hingga perjalanan dinas mereka “embat”.

Kasus terbaru Kuansing ini semakin menunjukkan betapa rawannya penyalahgunaan kekuasaan ketika jabatan kepala daerah secara berturut-turut dikuasai oleh satu dinasti yang sama.

Adagium abadi politik dinasti: kepala daerah yang baru tidak akan mengotak-atik kesalahan periode kepemimpinan kepala daerah sebelumnya yang masih terikat keluarga.

Selain riskan secara politik, mengotak-atik kesalah pemimpin sebelumnya juga akan membuka aib suami atau kerabat sebelumnya.

Kepala daerah yang baru justru meneruskan modus penyalahgunaan kekuasaan yang mendatangkan fulus ke kantong pribadi.

Jangan harap ada terobosan pembangunan di daerah jika mindset kepala daerah adalah "proyek" di setiap mata anggaran pembangunan.

Saya memprediksi, Provinsi Lampung akan menjadi sasaran empuk OTT KPK selanjutnya mengingat politik “perda” alias pertalian darah sangat kental terjadi di daerah tersebut.

Terungkapnya permainan Dana Alokasi Khusus Kabupaten Lampung Tengah yang melibatkan Mantan Wakil Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Azis Syamsudin semoga menjadi pintu pembuka bagi KPK untuk menyigi lebih dalam.

Noktah hitam untuk Beringin

Kasus OTT KPK terhadap Bupati Kuansing Andi Putra menambah panjang daftar kepala daerah dan tokoh politik senior dari Partai Golkar yang terjerat kasus korupsi.

Belum hilang rasa kaget publik ketika tokoh-tokoh Beringin dicokok beruntun: Azis Syamsudin, Alex Noerdin, serta Dodi Reza Alex Noerdin. "Ganteng-ganteng Koruptor".

Kejadian memalukan tersebut tentu berimbas pada jadwal deklarasi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024 mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com