Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelajaran Tatap Muka di Pekanbaru, Durasi Belajar Ditambah Jadi 4 Jam

Kompas.com - 20/10/2021, 11:39 WIB
Idon Tanjung,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Waktu belajar saat sekolah tatap muka (PTM) terbatas di Pekabaru ditambah seiring menurunnya penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas menyebutkan, penambahan waktu belajar di sekolah dimulai pada Senin (18/10/2021).

Baca juga: 21.000 Pelajar di Pekanbaru Telah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Pertama

"Penambahan durasi menjadi empat jam dari sebelumnya tiga jam maksimal berada di sekolah," kata Ismardi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/10/2021).

Penambahan waktu belajar jadi empat jam, menurutnya, agar PTM lebih efektif. Tim bidang pendidikan SD dan SMP mempersiapkan teknis penambahan durasi jam belajar.

Ismardi mengatakan, proses sosialisasi sudah dilakukan ke seluruh sekolah sebelum jam belajar ditambah.

Sementara itu, Ismardi menyadari sejumlah sekolah belum bisa menambah durasi jam belajar karena terdapat keterbatasan ruang kelas.

"Jadi (sekolah) yang tidak bisa empat jam, nanti tetap belajar selama tiga jam seperti PTM terbatas sebelumnya," jelas Ismardi.

Adanya penambahan durasi belajar ini, kata Ismardi, seiring Kota Pekanbaru yang mengalami tren penurunan kasus Covid-19.

"Ada sejumlah SD yang tidak bisa menerapkan penambahan durasi karena keterbatasan ruang kelas. Kondisi tersebut karena banyak SD menerapkan dua sesi belajar dalam sehari," sebut Ismardi.

Sedangkan mayoritas SMP bisa menambah durasi PTM satu jam dari sebelumnya. Ismardi mengingatkan agar sekolah tidak membuat kebijakan sendiri.

Baca juga: Polisi Sebut 2 Situs Judi Online yang Digerebek di Pekanbaru Dibuka Pria Asal Jakarta

Sekolah mesti mengikuti kebijakan dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru yang mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri terkait belajar tatap muka.

Selain itu, protokol kesehatan tetap dijaga selama pembelajaran tatap muka untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com