MANADO, KOMPAS.com - Polda Sulawesi Utara (Sulut) masih mendalami motif AP alias Nando terduga pelaku utama penembakan yang menewaskan Armanto Damopolii saat konflik di lokasi pertambangan PT Bulawan Daya Lestari (BDL), Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulut, Senin (27/9/2021).
"Masih mendalami motif pelaku," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Polda Sulut Kobes Pol Jules Abraham Abast, lewat pesan singkat saat dikonfirmasi, Selasa (19/10/2021) siang.
AP diketahui merupakan masyarakat yang menjaga lokasi PT BDL. Saat ini, AP ditahan di Polda Sulut.
AP ditangkap di Pelabuhan Rakyat Sorong, Papua Barat, Sabtu (16/10/2021) sekitar pukul 00.30 WIT.
Selain AP, Polda Sulut menangkap seorang laki-laki berinisial SI (44). SI merupakan warga Desa Tambun, Kecamatan Dumonga Timur, Bolmong.
Baca juga: Konflik di Lokasi Tambang Bolaang Mongondow, 1 Orang Jadi DPO
"Terduga pelaku SI ditangkap pada Jumat (1/10/2021) pukul 20.00 Wita," ujar Jules di Polda Sulut, Senin (18/10/2021).
Polisi masih mencari terduga lain yang terlibat dalam konflik di lokasi tambang BDL. Terduga pelaku itu sudah masuk dalam daftar pencarian orang.
"Kami juga masih melakukan pencarian terhadap terduga pelaku lain dan mengeluarkan daftar pencarian orang (DPO) atas nama Kaloh Korengkeng," tutur Jules.
Sebelumnya, perkara konflik di lokasi PT BDL terjadi pada 27 september 2021 sekitar pukul 14.00 Wita.
Jules menjelaskan kronologi insiden tersebut. Sejumlah warga Desa Toruakat, Kecamatan Dumoga, berkumpul di lapangan pada 27 September 2021, pukul 09.00 Wita.
Mereka hendak menuju Perkebunan Blingongot untuk melakukan pengukuran memasang patok yang berbatasan dengan lokasiPT BDL.
Pada saat di lokasi terjadi negosiasi, tetapi tidak berapa lama ada masyarakat yang melempar batu ke arah pos PT BDL.
"Sehingga situasi kian memanas dan terjadi keributan antara masyarakat Toruakat dengan masyarakat penjaga lokasi PT BDL," jelas Jules.