Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembudidaya Ikan Terjebak Eceng Gondok di Waduk Jatiluhur, Hasil Panen Tak Bisa Dijual

Kompas.com - 20/10/2021, 07:12 WIB
Farida Farhan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Perahu pengangkut ikan hingga wisatawan berulang kali terjebak kumpulan eceng gondok di Waduk Jatiluhur, Purwakarta.

Jamiludin, salah seorang pembudidaya ikan jaring apung, mengaku terjebak dari Senin (18/10/2021) pukul 13.30 WIB.

"Sampai menginap satu malam, baru sampai ke pinggir sekarang. Sudah panen ikan tapi terjebak eceng," kata Jamiludin saat dihubungi, Selasa (19/10/2021).

Akibat tak segera sampai ke dermaga, kata Jamiludin, ribuan ikan yang dibawanya mati di perjalanan. Ikan-ikan yang mulai membusuk itu tak bisa dijual.

"Ikannya bukan busuk lagi, sudah tidak bisa dijual kalau begini. Kerugiannya sampai Rp 40 juta. Saya baru pertama kali (terjebak), tapi teman-teman yang lain juga sudah pernah terjebak kemarin-kemarin," kata dia.

Para pembudidaya ikan dan pemilik perahu di kawasan tersebut berharap pemerintah dan Perum Jasa Tirta II selaku pengelola Waduk Juanda untuk segera membersihkan kumpulan eceng gondok itu.

Baca juga: Saat Eceng Gondok Membuat 22 Wisatawan Terjebak di Tengah Waduk Jatiluhur

Tanaman itu dinilai tumbuh tak terkendali dan menghambat aktivitas masyarakat sekitar waduk.

Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Purwakarta, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jajang Sukandar mengakui, kasus eceng gondok menghambat laju perahu sudah beberapa kali terjadi.

"Dalam sebulan terakhir sudah ada tiga kali kejadian perahu yang terjebak karena eceng gondok," Jajang.

Jajang telah mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan diri melintasi kumpulan eceng gondok di Waduk Jatiluhur. Terutama pada pada sore hingga malam hari.

Menurutnya, eceng gondok biasanya akan berkumpul ke tengah perairan mulai sore hari karena tertiup angin.

"Rata-rata perahu yang terjebak itu berangkat pukul 15.00-16.00 WIB. Mereka terjebak di tengah perairan sampai malam hari," kata Jajang.

 

Akibatnya, perahu tersebut kesulitan menembus hamparan eceng gondok hingga kehabisan bahan bakar atau mengalami kerusakan mesin.

Kepala Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) setempat, Atim Priantono menilai, eceng gondok tumbuh lebih banyak tahun ini.

Hamparan eceng gondok di Waduk Juanda, nama lain Waduk Jatiluhur, diperkirakan mencapai 1.000 hektare.

"Tahun ini termasuk paling parah, karena perkembangan lebih cepat," kata Atim.

Baca juga: Terjadi Lagi, 14 Orang Terjebak di Waduk Jatiluhur

Atim menyebut ASDP bersama Satpolair, Perum Jasa Tirta II, dan para pemangku kebijakan lainnya telah membersihkan eceng gondok setiap dua kali sepekan. Petugas bisa mengangkut lima truk eceng gondok dalam sehari.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 orang kembali terjebak di perairan Waduk Jatiluhur akibat banyaknya eceng gondok, Selasa (19/10/2021). Mereka terjebak di perairan Jatiluhur, tepatnya Dusun Pasir Jangkung, Desa Tegalaja, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Pada Minggu (17/10/2021) sebanyak 22 warga terjebak di Waduk Jatiluhur, Purwakarta. Puluhan wisatawan asal Jakarta itu berhasil dievakuasi pada Senin (18/10/2021) dini hari. Mereka merupakan wisatawan dari Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor Perhubungan Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Kapendam: Tidak Ada Korban Jiwa

Kantor Perhubungan Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Kapendam: Tidak Ada Korban Jiwa

Regional
Mayat dengan Kaki dan Tangan Terikat Ditemukan Mengapung di OKU Timur

Mayat dengan Kaki dan Tangan Terikat Ditemukan Mengapung di OKU Timur

Regional
Gus Yusuf Nyatakan Siap Maju Pilkada Jateng 2024

Gus Yusuf Nyatakan Siap Maju Pilkada Jateng 2024

Regional
9 Rumah Rusak Diterjang Pergerakan Tanah di Bandung Barat

9 Rumah Rusak Diterjang Pergerakan Tanah di Bandung Barat

Regional
Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com