Korban percobaan pemerkosaan setelah mengadu ke LBH, langsung didampingi untuk membuat laporan polisi ke Polresta Banda Aceh pada Senin (10/10/2021)," kata Kepala Operasional YLBHI-LBH Banda Aceh Muhammad Qodrat dalam konferensi pers, Selasa (19/10/2021).
"Tapi sampai di gerbang Polresta, petugas melarang masuk, karena korban tidak memiliki sertifikat vaksin," tambah dia.
Baca juga: Korban Disuruh Vaksin Dulu Baru Akan Diterima Laporan Dugaan Percobaan Pemerkosaan Itu
Menurut Qodrat, meski awalnya sempat tertahan di pintu gerbang Polresta Banda Aceh, korban bersama kuasa hukum dari LBH akhirnya bisa masuk ke dalam halaman Polresta, setelah ada dua anggota LBH yang memiliki sertifikat vaksin.
Namun setelah tiba di SPKT, petugas kembali menanyakan sertifikat vaksin korban.
"Padahal sudah menjelaskan tidak bisa vaksin lantaran ada penyakit dan korban juga ada surat keterangan dari dokter bahwa tidak bisa vaksin," jelas dia.
"Tapi suratnya di kampung, tidak dibawa, kan tidak mungkin harus pulang kampung dulu ambil surat, baru bisa buat laporan. Bahkan korban disuruh vaksin dulu, baru diterima laporan dugaan percobaan pemerkosaan itu," tambah Qodrat.
Baca juga: Laporan Korban Perkosaan Ditolak Polisi, Alasannya karena Belum Vaksin
Polres Ciamis melakukan olah TKP kasus tragedi susur sungai MTs Harapan Baru yang menewaskan 11 siswanya pada Jumat (15/10/2021).
Menurut Kepala Polres Ciamis AKBP Wahyu Broto kegiatan susur sungai ini awalnya bertujuan untk membersihkan sampah.
Lalu, ratusan siswanya yang didampingi para guru menyeberang bergantian di sungai arus tenang yang banyak bebatuan.
Ia mengatakan hasil dari olah TKP adalah arus tenang dan di sisi muara agak selatan kedalamannya mencapai 2 meter.
Baca juga: Catatan Terakhir Korban Tewas Susur Sungai Ciamis: Desember Jemput Ya
Para korban kemudian menyeberang dari sisi barat ke timur dan diduga ada beberapa orang yang terpeleset.
"Kami masih menyelidiki pasti. Lalu hanyut terbawa arus dan terjebak dari kedalamannya hanya 2 meter. Apakah ketinggian air saat olah tkp dan saat kejadian sama atau tidak itu masih diselidiki juga. 11 jenazah mengumpul di sana dan dua selamat," kata Wahyu.
Sampai saat ini di lokasi kejadian Sungai Cileueur Kampung Leuwi Ili Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, masih membentang garis polisi di sekeliling lokasi kejadian tewasnya 11 siswa MTs Harapan Baru.
Putra dari Paini Kismo Suwito dan Samiyem ini memulai aksi berjalan kaki dari Salatiga, Jawa Tengah, sekitar pukul 04.30 WIB, Senin (18/10/2021).