Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Tewas Dikeroyok karena Mengajak Jalan Kekasih Orang Lain, Begini Kronologinya

Kompas.com - 19/10/2021, 23:26 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, bernama Febrianton (24), warga Kecamatan Tungkal Jaya, tewas dikeroyok oleh lima orang di depan rumahnya, Jumat (15/10/2021).

Korban tewas dikeroyok karena mengajak jalan pacar dari salah satu tersangka bernama Radit Raymundu (25).

Kapolsek Tungkal Jaya Iptu Nirman Haryadi mengatakan, kejadian berawal saat korban membonceng pacar pelaku, Radit dan membawanya untuk makan.

Baca juga: Polisi Sebut 2 Situs Judi Online yang Digerebek di Pekanbaru Dibuka Pria Asal Jakarta

Pelaku yang melihat itu sempat menghentikan korban di tengah jalan hingga keduanya terlibat adu mulut.

Setelah mengajak pacar pelaku jalan, korban lantas pulang ke rumah dan mengantar wanita uang merupakan pacar Radir ke kediamannya.

Namun, saat korban pulang ke rumahnya, tersangka Radit mengajak empat temannya untuk menghampiri korban Febrianton sambil membawa sajam dan kayu.

“Kelima pelaku ini langsung memukuli korban di depan rumahnya. Korban tewas karena mengalami luka tusuk di bagian dada karena dianiaya menggunakan senjata tajam,” kata Nirwan, melalui pesan singkat Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Gara-gara Asmara, Seorang Pria Tewas Dikeroyok 5 Orang, Berawal Cekcok dengan Pelaku

Warga yang melihat kejadian itu sempat mencoba menolong korban dengan membawanya ke rumah sakit terdekat.

Namun, karena luka yang cukup parah korban akhirnya meninggal dunia.

Dua pelaku ditangkap, 3 masih buron

Keluarga korban yang tak terima dengan kejadian itu kemudian melapor ke polisi.

Polisi yang mendapat laporan dari keluarga korban kemudian melalukan penyelidikan dan penyidikan.

Hasilnya, tiga jam setelah kejadia itu satu pelaku bernama Aji Bambang (25) ditangkap polisi.

Baca juga: Pria yang Aniaya dan Nyaris Bacok Polisi Ditangkap

Mengetahui Aji ditangkap, pelaku Radit lalu menyerahkan diri ke Polsek Tungkal Jaya.

Kata Nirwan, saat menganiaya korban, kedua pelaku ini memiliki peran masing-masing.

"Radit yang menganiaya korban dengan senjata tajam, sementara tersangka Aji memukulinya dengan menggunakan kayu," jelasnya.

Saat ini, sambungnya, pihaknya masih memburu tiga pelaku lagi yang masih buron.

“Untuk tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran kami imbau menyerahkan diri,” ujarnya.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi: Kampung Ini Sudah Tidak Bisa Disentuh, Banyak Oknum yang Membekingi Mereka

Motif karena asmara

Kata Nirwan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, motif pembunuhan itu dilatarbelakangi asmara.

Sebab, pelaku Radit tak terima teman perempuannya diajak pergi oleh korban sembari berboncengan motor untuk jalan dan makan.

Kemudian, Radit mengajak empat temannya hingga terjadilah peristiwa itu.

Baca juga: Anggotanya Diduga Terlibat Aksi Perampokan Mobil Milik Mahasiswa, Ini Kata Kapolresta Bandar Lampung

"Motifnya karena asmara,” jelasnya.

Saat ini, kedua tersangka sudah mendekam di sel tahanan sementara di Mapolsek Tungkal Jaya.

Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman penjara selama 15 tahun.

Baca juga: Polisi: Sampai ke Lubang Jarum Pun Dia Sembunyi Kita Buru

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com