Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Meninggal karena Covid-19, Kakak Beradik di Jombang Kini Tinggal di Pesantren

Kompas.com - 19/10/2021, 19:38 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com -  Pada pertengahan Agustus 2021, tiga anak menjalani karantina di tempat isolasi terpusat (isoter) di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Ketiga anak itu kehilangan ibu mereka yang meninggal karena Covid-19. Peristiwa itu terjadi beberapa jam sebelum mereka masuk ke tempat isoter.

Sebelum kehilangan ibunda, mereka juga telah ditinggalkan sang ayah yang pergi dari rumah beberapa tahun yang lalu.

Ketiga anak tersebut adalah BMR (15), AR (12), serta AF (5). Mereka adalah anak dari FT (39), asal Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

Tinggal di Pesantren

Kondisi terkini, BMR dan AR resmi menjadi santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang.

Adapun adik mereka, AF, kini tinggal di salah satu panti asuhan di wilayah Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.

BMR dan AR menjadi santri Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, pada Selasa (19/10/2021).

Kakak beradik itu datang ke Pesantren Tambakberas diantarkan paman mereka dan petugas dari Puskesmas Mojowarno.

Baca juga: Kurangi Emisi Karbon, 2 Pabrik Kayu Lapis di Jombang Manfaatkan Energi Surya

Di Pesantren Tambakberas, keduanya tinggal di Asrama Al-Wahabiyyah 1 Bahrul Ulum.

Asrama pesantren tersebut diasuh oleh Mundjidah Wahab, putri pendiri NU KH Wahab Chasbullah, yang kini menjadi Bupati Jombang.

Kedatangan BMR dan AR disambut oleh Mundjidah. Keduanya langsung diberi jas almamater sebagai simbol keabsahan mereka sebagai santri di Pesantren Tambakberas.

Mundjidah mengaku senang karena BMR dan AR akhirnya mau tinggal dan melanjutkan pendidikan di pesantren.

Sebelumnya, sempat muncul kekhawatiran terhadap masa depan dan pendidikan mereka karena tak lagi memiliki orangtua.

Mereka menjadi yatim setelah Ibunya meninggal dunia karena Covid-19, Minggu (15/8/2021). Sedangkan ayahnya telah pergi dari rumah sejak beberapa tahun lalu.

"Alhamdulillah, kami senang karena mereka mau mondok (masuk pesantren) di sini. Ini sudah kami tunggu-tunggu," kata Mundjidah di Pesantren Tambakberas, Selasa (19/10/2021).

 

Biaya Digratiskan

Selain belajar ilmu keagamaan sesuai kurikulum pesantren, BMR dan AR akan melanjutkan pendidikan formalnya.

BMR akan sekolah di Madrasah Aliyah Wahab Chasbullah. Sedangkan adiknya, sekolah di Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum.

Mundjidah mengatakan, biaya pendidikan anak itu selama di pesantren digratiskan.

Beasiswa gratis biaya pendidikan juga akan diterima keduanya jika nantinya menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

"Apabila mereka tetap (mondok) di sini, nanti akan kita kuliahkan juga," ujar Mundjidah.

Bupati Jombang itu menambahkan, fasilitas gratis mondok di pesantren juga berlaku bagi anak-anak lainnya yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Fasilitas itu, kata Mundjidah, menjadi bagian dari upaya menangani dampak pandemi Covid-19 pada anak-anak agar masa depan dan pendidikan mereka tetap terjamin.

Baca juga: Vaksinasi Capai 75 Persen, Bupati Jombang Ingatkan Warga Tetap Taat Prokes

Sesuai Keinginan

Menempuh pendidikan di pesantren menjadi keinginan yang sempat diungkapkan AR sebelum ibunya meninggal dunia karena Covid-19.

Hal itu dituturkan Muhammad Rukin, paman dari BMR dan AR, saat mengantarkan keponakannya ke Pesantren Tambakberas Jombang.

"Dari sebelum ibunya meninggal, adiknya sangat ingin mondok. Setelah ibunya meninggal, ditawari mondok, anaknya langsung mau," kata Rukin.

Tawaran untuk tinggal dan belajar di pesantren diterima BMR dan adiknya saat Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengunjungi mereka di Isoter Mojowarno pertengahan Agustus.

Setelah menyelesaikan karantina, BMR dan AR mengurus berbagai prosedur perpindahan sekolah maupun menyiapkan berbagai keperluan sebelum pindah ke pesantren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com