Biaya Digratiskan
Selain belajar ilmu keagamaan sesuai kurikulum pesantren, BMR dan AR akan melanjutkan pendidikan formalnya.
BMR akan sekolah di Madrasah Aliyah Wahab Chasbullah. Sedangkan adiknya, sekolah di Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum.
Mundjidah mengatakan, biaya pendidikan anak itu selama di pesantren digratiskan.
Beasiswa gratis biaya pendidikan juga akan diterima keduanya jika nantinya menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
"Apabila mereka tetap (mondok) di sini, nanti akan kita kuliahkan juga," ujar Mundjidah.
Bupati Jombang itu menambahkan, fasilitas gratis mondok di pesantren juga berlaku bagi anak-anak lainnya yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.
Fasilitas itu, kata Mundjidah, menjadi bagian dari upaya menangani dampak pandemi Covid-19 pada anak-anak agar masa depan dan pendidikan mereka tetap terjamin.
Baca juga: Vaksinasi Capai 75 Persen, Bupati Jombang Ingatkan Warga Tetap Taat Prokes
Sesuai Keinginan
Menempuh pendidikan di pesantren menjadi keinginan yang sempat diungkapkan AR sebelum ibunya meninggal dunia karena Covid-19.
Hal itu dituturkan Muhammad Rukin, paman dari BMR dan AR, saat mengantarkan keponakannya ke Pesantren Tambakberas Jombang.
"Dari sebelum ibunya meninggal, adiknya sangat ingin mondok. Setelah ibunya meninggal, ditawari mondok, anaknya langsung mau," kata Rukin.
Tawaran untuk tinggal dan belajar di pesantren diterima BMR dan adiknya saat Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengunjungi mereka di Isoter Mojowarno pertengahan Agustus.
Setelah menyelesaikan karantina, BMR dan AR mengurus berbagai prosedur perpindahan sekolah maupun menyiapkan berbagai keperluan sebelum pindah ke pesantren.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.