Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot di Maumere Mogok Layani Penumpang, Protes Harga BBM Naik tapi Tarif Tetap

Kompas.com - 19/10/2021, 18:25 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Puluhan sopir angkot di Maumere mogok kerja dan tak mau melayani penumpang.

Bukan hanya itu, para sopir itu juga melakukan aksi protes ke Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka.

Baca juga: Sudah Tunangan tetapi Batal Menikah, Pria Ini Gugat Pasangannya ke Pengadilan Negeri Maumere

Protes soal BBM

Aksi para sopir angkot tersebut dipicu persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Mereka mengeluhkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Kenaikan tersebut tidak disertai penyesuaian tarif angkutan kota.

Sebelumnya, menurut para sopir angkot, harga Pertalite per liter ialah Rp 6.800. Sekarang naik menjadi Rp 7.250.

Ketua Organda Sikka Martinus Wodon, mengatakan, pihaknya memfasilitasi para sopir angkot datang ke Dishub untuk membangun komunikasi yang baik kepada pemerintah dengan pemerintah terkait penyesuaian-penyesuaian tarif karena BBM naik.

"Para sopir mendesak tarif angkot dinaikkan. Dengan tarif yang sekarang yakni anak sekolah Rp 3.000 dan dewasa Rp 5.000, mereka mengaku penghasilan yang diterima kecil sekali, bahkan minus," kata Martin, saat dihubungi, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Kisah Jatuh Bangun Elis, Pemandu Wisata di Maumere yang Banting Setir Jualan Rujak Saat Pandemi

Martin menyebutkan, para sopir sebenarnya menaikkan sendiri tarif angkot itu. Namun, mereka sadar itu tidak benar.

"Makanya mereka datang ke dinas untuk berkomunikasi," ujarnya.

Baca juga: Petugas Curiga, Ternyata 3 Pegawai Koperasi dari Maumere Pakai Rapid Antigen Palsu Saat Keluar Daerah

Mengaku merugi

Wandi, salah seorang sopir angkot mengaku, tidak mendapatkan apa-apa sejak Pertalite naik harga. Kondisi tersebut membuat mereka merugi.

"Setiap hari kami harus setor Rp 150.000. Pendapatan harian kami hanya pas untuk setor dan beli bahan bakar. Kaminya dapat nol," ujarnya.

Wandi pun meminta adanya penyesuaian tarif angkot agar kondisi para sopir lebih baik.

"Kami minta pemerintah perhatian terkait penyesuaian tarif angkot ini. Kalau ini berlangsung lama, bisa hancur kami," tambahnya.

Baca juga: Jangan Lupa Mampir ke Kedai Kopi Mai Sai di Maumere, Harga Ramah Kantong

Tanggapan Dinas Perhubungan

Menanggapi itu, Kepala Dinas Perhubungan Sikka, Mauritsius Minggo, menjelaskan, tarif kendaraan berdasarkan keputusan Gubernur NTT.

Karena itu, pihaknya harus menyampaikan keluhan para sopir kepada Gubernur melalui Dinas Perhubungan NTT.

"Kita sarankan agar para sopir tetap melayani jasa penumpang dengan tarif yang sedang berlaku, sambil pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan NTT," kata Mauritsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com