Wandi, salah seorang sopir angkot mengaku, tidak mendapatkan apa-apa sejak Pertalite naik harga. Kondisi tersebut membuat mereka merugi.
"Setiap hari kami harus setor Rp 150.000. Pendapatan harian kami hanya pas untuk setor dan beli bahan bakar. Kaminya dapat nol," ujarnya.
Wandi pun meminta adanya penyesuaian tarif angkot agar kondisi para sopir lebih baik.
"Kami minta pemerintah perhatian terkait penyesuaian tarif angkot ini. Kalau ini berlangsung lama, bisa hancur kami," tambahnya.
Baca juga: Jangan Lupa Mampir ke Kedai Kopi Mai Sai di Maumere, Harga Ramah Kantong
Menanggapi itu, Kepala Dinas Perhubungan Sikka, Mauritsius Minggo, menjelaskan, tarif kendaraan berdasarkan keputusan Gubernur NTT.
Karena itu, pihaknya harus menyampaikan keluhan para sopir kepada Gubernur melalui Dinas Perhubungan NTT.
"Kita sarankan agar para sopir tetap melayani jasa penumpang dengan tarif yang sedang berlaku, sambil pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan NTT," kata Mauritsius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.